Kemenperin Susun Peta Jalan Sawit Indonesia Emas 2045

20 Juni 2024 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam diskusi mengenai Strategi Lanjutan Akselerasi Hilirisasi CPO di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (20/6/2024).  Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam diskusi mengenai Strategi Lanjutan Akselerasi Hilirisasi CPO di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (20/6/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyusun peta jalan (roadmap) sawit Indonesia Emas 2045. Kelapa sawit dipilih lantaran disebut sebagai komoditas yang paling mendukung Net Zero Emission (NZE) di sektor industri pada 2050 mendatang.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan peta jalan tersebut akan berisi panduan untuk pemerintah dalam merumuskan kebijakan pengembangan kelapa sawit dengan baik.
"Kemenperin sedang menyusun peta jalan sawit Indonesia emas 2045, sebagai panduan perumusan kebijakan pengembangan komoditas strategis kelapa sawit secara komprehensif, berbasis nilai tambah industri, berkelanjutan, dan mempunyai ketertelusuran tinggi berbantuan platform digital," kata Putu dalam diskusi mengenai Strategi Lanjutan Akselerasi Hilirisasi CPO di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (20/6).
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto juga sempat menyebutkan sawit menjadi salah satu komoditas penting dalam program transisi energi yang akan ditekennya. Prabowo bilang, Indonesia harus memanfaatkan potensi minyak sawit Indonesia dan beralih ke bahan bakar hayati atau biofuel. Tujuannya untuk memangkas impor BBM.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Putu menjelaskan, pada tahun 2045 nanti, postur industri kelapa sawit hulu hingga hilir diperkirakan akan berkelanjutan atau sustain.
Seorang pekerja migran Indonesia, Ari Rohman, mendorong gerobak saat mengumpulkan tandan buah segar kelapa sawit saat panen di sebuah perkebunan di Banting, Selangor, Malaysia, 10 Juni 2022. Foto: Hasnoor Husain/ Reuters
"Sawit Indonesia Emas 2045 telah diarahkan untuk mengeliminasi emisi karbon pada industri sawit nasional. Kata kuncinya adalah pengembangan sektor industri yang berkelanjutan dan mampu tertelusur sebagai prasyarat penerimaan produk hilir kelapa sawit di pasar global," jelas Putu.
Adapun saat ini, menurut Putu, terdapat sekitar 254 juta ton tandan buah segar kelapa sawit yang diolah menjadi sekitar 51 Juta ton minyak kelapa sawit mentah baik Crude Palm Oil (CPO) ataupun Crude Palm Kernel Oil (CPKO) yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku industri juga diekspor ke luar negeri.
"Minyak kelapa sawit mentah kemudian diolah menjadi berbagai aneka produk hilir bernilai tambah tinggi, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan diekspor ke berbagai negara, antara lain Asia Selatan, Asia Timur, Timur Tengah, hingga Uni Eropa," terang Putu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kemenperin akhir tahun 2023, kapasitas terpasang pabrik minyak goreng sawit nasional sekitar 46 juta ton per tahun, disusul dengan pabrik oleofood sekitar 4,2 juta ton per tahun, pabrik pleokimia sekitar 11,8 juta ton per tahun, dan pabrik biodiesel diperkirakan berkapasitas terpasang sekitar 20,7 juta KL per tahun.
"Keberadaan pabrik hilir kelapa sawit ini telah mampu menciptakan pusat–pusat pertumbuhan ekonomi regional baru, di luar pulau Jawa antara lain Kuala Tanjung, Dumai, Pangkalan Bun, Kumai, hingga Pasangkayu Sulawesi Barat," tutup Putu.