Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kemenperin Targetkan 4.000 Industri Kecil Dapat Sertifikat Halal Tahun Ini
26 Agustus 2024 12:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin ) menargetkan sebanyak 4.000 industri kecil bisa mendapatkan sertifikat halal pada Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini targetnya 4.000 baik secara reguler maupun self declare, itu yang kita kejar sampai dengan Oktober nanti," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, saat membuka gelaran Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2024 di Kantor Kemenperin Jakarta, Senin (26/8).
Eko kemudian membeberkan hingga tahun 2023, telah dilaksanakan fasilitasi sertifikasi kompetensi untuk 92 orang auditor halal dan peningkatan kompetensi untuk 3.011 orang penyelia halal.
"Selain itu, juga telah diberikan bantuan sertifikasi industri halal kepada 3.095 industri kecil," tambah Eko.
Lebih lanjut Eko menjelaskan, untuk memudahkan pendataan dan seleksi bantuan sertifikasi industri halal 2024, Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin telah terinterkoneksi dengan SiHalal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.
ADVERTISEMENT
"Kita coba fasilitasi untuk diselesaikan sehingga tadi harapannya kita bisa memenangkan pasar dalam negeri yang besar melalui peningkatan daya saing," tambah Eko.
Seiring dengan pengitegrasian SIINas dengan SiHalal BPJPH, Kemenperin juga membentuk Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan kini tersedia ada 18 LPH yang terakreditasi. Sehingga, setelah mendaftar melalui SiHalal BPJPH, industri kecil akan masuk proses pendampingan dan masuk pendaftaran ke LPH.
"Kemudian nanti mereka akan melalui proses pendampingan termasuk juga pendaftaran ke LPH-nya, kemudian kita dampingi dengan penyedia halalnya juga," tutur Eko.
"Karena untuk bisa sampai mereka mendapatkan sertifikasi prosesnya cukup panjang, kami bantu agar mereka bisa comply dengan aturan ini, sampai dengan selesainya proses pemeriksaan sehingga mereka bisa meng-apply untuk diterbitkannya sertifikasi halal dari BPJPH," terang Eko.
Eko juga mengutip data State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) 2023/2024 yang dirilis oleh Dinar Standard tentang potensi besar ekonomi syariah dan industri halal dengan peningkatan jumlah pengeluaran konsumen muslim sebesar 9,5 persen dari USD 2 triliun pada 2021 menjadi USD 2,29 triliun pada 2022.
ADVERTISEMENT
Hal ini bersamaan dengan adanya riset Pew Research Center’s Forum on Religion and Public Life yang memperkirakan populasi penduduk muslim dunia akan terus bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5 persen dari total populasi dunia di tahun 2030.
Sedangkan ekonomi syariah Indonesia dalam SGIER 2023/2024 menduduki posisi ketiga Global Islamic Economy Indicator dengan tiga indikator andalan yaitu sektor industri farmasi dan kosmetik halal, industri makanan halal dan sektor modest fashion.
"Karena industri kecil kita sangat besar, terutama industri makanan, minuman. Nah ini yang kita fasilitasi agar mereka comply dengan standar kehalalan ini dan bisa mendapatkan sertifikasi halal," kata Eko.