Kemenperin Targetkan Peningkatan Industri Furnitur di Sektor Manufaktur RI

10 November 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
FurneCraft Expo 2024 sejak 7-10 November 2024. Foto: Kemenperin
zoom-in-whitePerbesar
FurneCraft Expo 2024 sejak 7-10 November 2024. Foto: Kemenperin
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan peningkatan kontribusi industri furnitur di sektor manufaktur Indonesia. Berdasarkan data Kemenperin, industri furnitur tumbuh 0,5 persen (yoy) di semester I 2024, meningkat dibandingkan pada akhir 2023 yang minus 2,04 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, mengatakan salah satu upaya tersebut dengan mendorong kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi. Kemenperin sendiri memiliki Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal, yang diharapkan mampu mendorong kemajuan industri furnitur secara nasional.
”Melalui Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal baik pemerintah, pelaku industri, dan akademisi saling berkolaborasi di bidang SDM industri furnitur,” ujar Masrokhan dalam keterangan tertulis, Minggu (10/11).
Selain itu, FurneCraft Expo 2024 sejak 7-10 November 2024 menjadi ajang kolaborasi bagi pemerintah, pelaku industri serta akademisi untuk memajukan industri furnitur. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang mengenalkan kembali tradisi furnitur ke inovasi yang baru.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Semarang, Bambang Rudi Hartono, juga menyinggung soal pentingnya peran pemerintah dalam kemajuan industri furnitur khususnya dalam mendukung potensi lokal.
“Mari seluruh jajaran pemerintah untuk bertransformasi menjadi pelayan masyarakat yang aktif mendukung potensi lokal, seperti industri furnitur, batik warna alam, kuliner khas Semarang, dan industri logam,” jelasnya.
Pembantu Direktur III Polifurneka Kendal, Alfani Risman menyebut, langkah yang dilakukan Polifurneka kali ini juga menjadi ajang berbagi pengetahuan mengenai furnitur sampai memperluas koneksi bisnis.
Maka dari itu, acara tersebut juga dihadiri banyak pihak seperti Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), para desainer mebel yang tergabung dalam Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), serta Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) dan mitra industri furnitur dari Politeknik Industri Furnitur Dan Pengolahan Kayu Kendal.
ADVERTISEMENT
“Pameran ini bukan hanya sekedar ajang untuk pameran furnitur tetapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan bisnis serta pengalaman para UKM khususnya di bidang furnitur,” jelas Risman.