Kementan Amankan Lahan 1,5 Juta Hektar untuk Produksi Susu

12 September 2024 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memberikan paparan dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan TA 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memberikan paparan dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan TA 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pertanian (Kementan) membeberkan telah mengamankan lahan seluas 1,5 juta hektar untuk peternakan sapi perah demi program Makan Bergizi dan Susu Gratis.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya mengenai target penambahan lahan untuk program Makan Bergizi dan Susu Gratis hingga 2029, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meyakini lahan 1,5 juta hektare tersebut akan cukup untuk membangun peternakan sapi sebanyak 1,3 juta ekor yang akan memasok susu sapi program ini hingga 2029.
“Kita sudah secure sekitar 1,5 hektar. Cukup 1,5 (hektar) itu udah cukup untuk kita mendatangkan 1,3 juta sapi hidup di Indonesia ini sudah cukup,” kata Sudaryono saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
Lebih lanjut mantan Asisten Pribadi presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut menjelaskan, lahan seluas 1,5 juta hektare ini terdiri dari bermacam macam lahan, mulai hutan hingga perkebunan kelapa sawit. Lokasinya juga tersebar di berbagai pulau di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
“Sudah kita identifikasi dan bisa untuk kita akuisisi, kerja sama sifatnya, ada yang lahan hutan, (lahan) produksi, kebun sawit, lahan masyarakat. Lokasinya ada di Sulawesi Tengah ada di Banten, ada di Blora, di Jawa Timur, di Pulau Aru, ini tersebar, jadi 1,5 (hektare) itu enggak satu hamparan, ada yang 10 ribu, ada yang 100 ribu,” jelas Sudaryono.
Sudaryono juga bilang, meskipun nantinya akan memanfaatkan lahan perkebunan kelapa sawit, namun dia memastikan tidak akan mengalihfungsikan lahan tersebut menjadi peternakan.
Selain itu, dia juga menilai pembuatan kandang di lahan peternakan tidak membutuhkan lahan yang luas. "Paling satu dua hektar untuk kandangnya, tapi kan sisanya itu kan untuk dia dilepas kemudian juga untuk sumber pakan dan seterusnya gitu,” jelas Sudaryono.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono usai konferensi pers Nota Keuangan RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sebelumnya, Sudaryono mengungkapkan bahwa pihak swasta telah berkomitmen untuk mendatangkan 1,3 juta ekor sapi hidup ke Indonesia untuk mendukung program unggulan Prabowo Subianto Makan Bergizi dan Susu Gratis.
ADVERTISEMENT
Sudaryono menjelaskan, selama ini Indonesia masih menghadapi kekurangan pasokan susu dan daging karena jumlah sapi induk yang belum mencukupi. Untuk itu, pemerintah membuka kesempatan lebar bagi pihak swasta, koperasi, dan masyarakat untuk mendatangkan sapi hidup.
"Ada 36-40 badan hukum, baik koperasi maupun perusahaan, yang akan komitmen datangkan total 1,3 juta ekor sapi hidup,” kata Sudaryono di Istana Negara, Rabu (11/9).
Ia menekankan pentingnya kemandirian pangan, terutama dalam sektor daging, telur, dan susu. Alih-alih terus mengimpor susu dan produk alternatif lainnya.
“Jadi substitusi, bukan dipaksakan impor susu bubuk dan lain-lain. Kita tidak arahkan ke sana, kita lebih ke momen makan bergizi gratis ini pemerintah bisa trigger kemandirian pangan, bukan hanya beras, tapi telur ayam daging dan susu yang kita harus raih,” katanya.
ADVERTISEMENT