Kementan Berhasil Mengembangbiakkan Bibit Sapi Asal Belgia di Bogor

5 November 2018 14:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengembangbiakkan Sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Senin (5/11). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengembangbiakkan Sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Senin (5/11). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan hingga awal bulan November 2018 ini telah ada 91 ekor sapi Belgian Blue yang berhasil dikembangbiakan.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang Oloan Parlindungan menyampaikan pengembangbiakan sapi Belgian Blue itu dilakukan dengan transfer embrio (TE) sebanyak 47 ekor dan inseminasi buatan (IB) sebanyak 44 ekor.
Diketahui, pengembangbiakan dengan transfer embrio memakai komposisi darah 100 persen dari Belgian Blue. Metode ini menghasilkan jenis Belgian Blue murni. Sedangkan sapi yang merupakan hasil persilangan dengan sapi eksotik/lokal dengan semen beku memiliki komposisi darah 50 persen Belgian Blue atau disebut dengan sapi persilangan.
Oloan mengatakan kendala yang sejauh ini dialami untuk pengembangbiakan sapi Belgian Blue itu adalah proses perawatan dan pemeriksaan yang masih dilakukan manual.
Pengembangbiakkan Sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Senin (5/11). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengembangbiakkan Sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Senin (5/11). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
“Untuk itu kita lakukan pelatihan sesar juga meningkatkan SDM pengembangan kebiasaan di Belgia segala sesuatu pakai USG,” kata Oloan di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Senin (5/10).
ADVERTISEMENT
Berkenaan dengan itu, Oloan menyebut pihaknya tengah melakukan peningkatan SDM untuk perawatan dan kelahiran Belgian Blue yaitu dengan menghadirkan narasumber baik dari Indonesia maupun Belgia.
“Bimtek produksi dan aplikasi TE dilakukan bersama Dr. Christian Hanzen pada bulan untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan IB dan Februari 2018 sementara bimtek penanganan kelahiran dilakukan pada bulan November 2018,” tambahnya.
Sampai dengan tanggal 4 November 2018, BET Cipelang telah mendistribusikan embrio sebanyak 899 jerami dan TE sebanyak 647. Lanjut Oloan, pihaknya melakukan pemeriksaan kebuntingan terhadap 510 ekor dan diperoleh kembali hasil 126 ekor dinyatakan bunting.
“Ada 11 UPT yang terlibat,” imbuhnya.
Pengembangbiakkan Sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Senin (5/11). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengembangbiakkan Sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Senin (5/11). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Adapun sebelas UPT itu di antaranya Balai Besar Perbibitan Ternak Unggul Hijaun Pakan Ternak (BBPTU HPT) Baturraden, Balai Besar Pelatihan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Balai Perbibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa, Balai Perbibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Padang Mengatas, Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor Sekoiah Tingi Penyubuh Pertanian (STPP) Magliang, Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Malang, Balai Penelitian Peternakan (Balitnak) Ciawi, Loka Penelitian (Lolit) Sapi Potong Grat.
ADVERTISEMENT
Salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Sugiono mengatakan target di tahun 2019 bakal diupayakan 1.000 ekor kelahiran.
Pengembangbiakkan Sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Senin (5/11). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengembangbiakkan Sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Senin (5/11). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
“Tercapai InsyaAllah. Apalagi ini masih ada yang bunting. Kita harus transfer sebanyak banyaknya supaya bisa aplikasi di peternak. Tahun ini UPT dulu untuk kajian, supaya enggak diprotes,” kata dia.
Sugiyono menegaskan keunggulan sapi Belgian Blue yaitu memiliki perototan yang baik dan tinggi sehingga lebih tinggi sekitar 20 persen dari sapi lokal pada umumnya.
“Dia besar. Kalau sapi lokal kita usia 2 tahun bisa 200 kilogram, dia 2 tahun bisa 800 sampai 1 ton. Umur sama, biaya sama, hasilnya beda,” tutupnya.
Sebagai informasi, sapi Belgian Blue mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2013.
ADVERTISEMENT