Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kementan Ingatkan Petani Jagung: Jangan Tinggi-tinggi Naikkan Harga
27 September 2018 10:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Harga jagung di tingkat petani saat ini mulai merangkak naik. Belum lagi pasokan juga terbatas. Hal ini dikeluhkan oleh para peternak ayam di daerah.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Jagung Maxdeyul Sola mengatakan kalau saat ini harga jagung di tingkat petani menyentuh Rp 4.500 hingga Rp 4.700 per kilogram (kg). Kenaikan ini, katanya, sudah terjadi dalam dua bulan terakhir.
“Ini naiknya cukup lumayan sekitar Rp 900 sampai Rp 1.000 per kg,” katanya saat dihubungi kumparan, Kamis (27/9).
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Sumardjo Gatot Irianto mengatakan kalau selama kenaikan harga jagung ini masih dalam batas wajar. Para petani jagung dianggap berhak menikmati keuntungan dari kenaikan harga jagung tadi.
“Kenaikan ini dipengaruhi beberapa faktor, bukan hanya pasokan. Distribusi panen juga bisa membuat harga naik. Kan kalau panennya di Maluku dengan yang panen di Sulawesi akan beda dengan yang panen di Jawa karena ada biaya logistik,” ungkap dia saat dihubungi.
Kemudian, kendala lainnya yang dialami para petani jagung adalah sulitnya petani daerah mengeringkan hasil panen jagung mereka. Karenanya, Gatot mengaku mencoba beri bantuan berupa alat pengering multi fungsi agar kendala ini dapat diselesaikan. Namun dia mengingatkan agar petani jagung tidak semena-mena menaikkan harga di luar batas wajar.
ADVERTISEMENT
“Pokoknya kami sudah bilang kepada petani agar tidak menaikkan harga setinggi-tingginya. Kalau harga jagung di luar kendali kami, kami hanya urus produksi. Sejauh ini kami dapat laporan kalau persediaan jagung masih aman,” tandasnya.
Malah, ada beberapa wilayah, seperti Sulawesi yang justru mengalami penurunan harga karena luas tanam yang meningkat. Penurunan harga jagung di Sulawesi ini terjadi pada dua bulan terakhir.
“Angka Ramalan I (ARAM I) kita, produksi jagung tahun ini sebesar 28 juta ton, dengan perkiraan surplus jagung 4 juta ton,” tutupnya.