Kementan: Isi 400 Kontainer yang Tertahan Buah Impor, Tak ada Bawang dan Cabai

26 September 2022 15:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu komoditas yang ditahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (19/9). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu komoditas yang ditahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (19/9). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementan buka suara soal 400 kontainer berisi produk hortikultura impor. Ombudsman RI telah mendalami persoalan 400 kontainer berisi produk hortikultura impor yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan sejak 4 September 2022 oleh Badan Karantina Pertanian.
ADVERTISEMENT
Meski solusi bersyarat sudah disepakati sejak 22 September lalu, hingga hari ini 400 ratus kontainer berisi pangan horttikultura itu belum bisa keluar.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto mengatakan bahwa isi dari kontainer-kontainer itu adalah buah-buahan impor.
"Yang tertahan adalah komoditas buah-buahan impor. Jadi buah-buahan yang memang tidak diproduksi di Indonesia. Jadi bukan bawang putih, tapi buah-buahan," jelas Prihasto.
Prihasto menegaskan bahwa komoditas yang tertahan di pelabuhan tersebut bukan merupakan bahan pokok penting. "Bukan memang yang betul-betul jadi kebutuhan seperti bahan pokok penting untuk masyarakat, tapi ini buah-buahan impor seperti anggur, apel, yang menang tidak diproduksi di Indonesia," tambahnya.
Penjelasan tersebut, juga untuk menjawab hasil sidak Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika yang diberitakan kumparan tanggal 23 September 2022. Yeka menyebut bahwa isi kontainer tersebut juga memuat bawang putih dan cabai kering.
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (19/9). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Pada waktu itu, Yeka menjelaskan bahwa tersendatnya pangan hortikultura tersebut berimbas pada kurangnya pasokan dan melambungnya harga-harga di daerah tujuan distribusi.
ADVERTISEMENT
Meluruskan pernyataannya sebelumnya, kali ini Yeka memastikan bahwa persoalan tertahannya 400 kontainer ini tidak berimbas isu kesediaan pangan di Indonesia. Terlebih, sudah diputuskan solusi bersyarat di mana barang bisa keluar pelabuhan dengan syarat lolos uji laboratorium.
"Ini kan sebenarnya bukan importir baru. Seminggu dua minggu sebelumnya (pasokan) masuk, jadi tidak ada isu terkait dengan keamanan pangan," tegasnya.