Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), memprioritas dukungan fasilitas berupa sarana dan prasarana bagi tenaga penyuluh pertanian. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemudahan dan kontribusi penyuluh dalam melakukan pendampingan petani.
ADVERTISEMENT
“Sarana dan prasarana penyuluh itu seperti kendaraan, fasilitas Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada di setiap Balai Penyuluhan Pertanian per kecamatan,” kata Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, di Jakarta, Selasa (17/3).
Dia menambahkan, out put yang diharapkan dari meningkatnya sapras ini, yakni untuk menjadikan penyuluh berperan produktif dan disertai peningkatan produktivitas komoditas dan tambahan pendapatan petani
Dedi menjelaskan kehadiran program Kostratani menuntut pada peningkatan sapras penyuluh atau Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Seperti perbaikan kantor BPP, kendaraan operasional penyuluh, perangkat teknologi informasi.
Selain itu, turut diperkuat juga peningkatan kapasitas penyuluh pertanian melalui pelatihan tematik, dan kelembagaan posluhdes dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian juga akan diperkuat.
“Oleh karena itu, penyelenggaraan Kostratani dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP, akan berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat pembelajaran untuk penyuluh dan petani, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. BPP akan menjadi center of excelent semua aktivitas pertanian,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Dengan Kostratani semua fungsional di kecamatan juga akan bergerak dan berperan, tidak hanya penyuluh pertanian, tetapi juga fungsional lainnya seperti mantri tani, POPT, petugas medik veteriner, paramedik veteriner, petugas penjaga pintu air, petugas IT, pengawas alsintan, Koramil, dan Polsek,” pinta Dedi.