Kementeriam BUMN Pastikan Investor Asing Belum Masuk Garuda Indonesia di 2023

15 Februari 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia bersiap lepas landas membawa personel dan logistik serta peralatan dalam misi Bantuan Kemanusiaan Indonesia menuju Turki, dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin (13/2/2023). Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia bersiap lepas landas membawa personel dan logistik serta peralatan dalam misi Bantuan Kemanusiaan Indonesia menuju Turki, dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin (13/2/2023). Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo memastikan rencana komitmen investor dari Timur Tengah ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) belum akan terjadi tahun ini.
ADVERTISEMENT
Wamen yang kerap disapa Tiko itu mengatakan alasan di balik investor belum masuk itu karena likuiditas Garuda Indonesia masih cukup.
“Enggak akan masuk investor tahun ini. Belum, sementara Garuda sekarang cash-nya rich banget. Jadi jangka pendek ini Garuda belum memerlukan pendanaan,” ujar Tiko usai mendatangi BSI Global Islamic Finance Summit di Ritz Carlton Pacific Place, Rabu (15/2).
Tiko memastikan pihaknya akan melihat kinerja Garuda Indonesia pada semester I 2023, di mana ia optimistis laporan keuangan tersebut sudah positif.
“Jadi kita pelan-pelan lah, kita lihat kinerjanya Garuda semester satu ini yang insya allah sudah positif, kita lihat next,” katanya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menuturkan pembahasan dan negosiasi masih berlangsung antara Garuda Indonesia dengan pihak investor asing. Namun dia masih enggan mengungkap siapa investor asing tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau lagi negosiasi itu kan enggak boleh terlalu terbuka juga, nanti bisa berubah-berubah kan kita enggak enak jadi tunggu saja," tuturnya kepada awak media di kantor Kementerian BUMN, Rabu (8/2).
Di sisi lain, kata Arya, Garuda Indonesia juga membuka opsi lain komitmen pendanaan tidak hanya dari investor asing, melainkan dari investor domestik untuk pengembangan operasional perusahaan.
"Pokoknya semua kita buka, mau lokal kita buka kalau ada nasional nih yang mau masuk silakan mau internasional mengembangkan Garuda lebih punya jaringan lebih baik lagi," imbuhnya.