Kementerian BUMN Siapkan 3 Cara Kejar Target Nol Emisi di 2060

8 Desember 2022 17:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir pada peluncuran Holding Danareksa di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Humas Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir pada peluncuran Holding Danareksa di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Humas Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN mendorong inisiatif strategis untuk mendukung upaya dekarbonisasi menuju Indonesia net zero emission atau emisi nol tahun 2060. Target tersebut terus dikejar dengan mempersiapkan tiga program simultan, yaitu Renewable Development melalui Energy Transition Mechanism (ETM). Selanjutnya, pengembangan EV Ecosystem, dan terakhir Green Industrial Cluster.
ADVERTISEMENT
Untuk Renewable Development melalui ETM, BUMN mempersiapkan berbagai program, antara lain percepatan penghentian dini PLTU batu bara (CFPP) dan peningkatan kapasitas energi baru dan terbarukan, termasuk panas bumi dan surya. Terdapat empat BUMN yang aktif mengejar target program Renewable Development melalui ETM ini, yaitu Pertamina, PLN, Perkebunan Nusantara, dan Pupuk Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, percepatan penghentian dini PLTU batu bara (CFPP) tersebut telah banyak kemajuannya, antara lain karena masuknya dukungan finansial dari luar negeri terhadap program bauran pembiayaan hijau. Bauran pembiayaan tersebut sebagai bagian dari ETM.
"Waktu (Konferensi Tingkat Tinggi/ KTT) G20 ada dana-dana baru untuk EBT, dari Amerika dan yang lainnya, kita hitung. Ini bagus (karena) akan mempercepat investasi EBT, selama bunganya tidak memberatkan," ujar Erick dalam keterangannya, Kamis (8/12).
Transisi energi terbarukan PLN. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pembiayaan senilai USD 500 juta untuk mendukung reformasi sektor energi Indonesia untuk meningkatkan keberlanjutan dan tata kelola fiskal, memperluas investasi sektor swasta di bidang energi bersih dan terbarukan, serta mempromosikan pemulihan hijau dari pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Program ini mendukung pemerintah dalam pelaksanaan kerangka kebijakan guna mencapai keuangan berkelanjutan di sektor energi dan meningkatkan akses energi, sekaligus komitmen untuk bertransisi ke energi bersih.” kata Spesialis Energi Senior ADB Yuki Inoue.
ADB juga mengutip pernyataan bersama Pemerintah Indonesia untuk Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan dan Mekanisme Transisi Energi yang telah diumumkan pada pertemuan G20 di Bali pada November 2022. Program tersebut juga mendukung komitmen pemerintah untuk mengembangkan strategi pensiun dini PLTU batu bara di Indonesia serta transisi energi bersih, yang akan menjadi fokus dukungan ADB bagi sektor energi Indonesia ke depannya.
Untuk EV Ecosystem, Kementerian BUMN mendorong Pengembangan bisnis ekosistem Electric Vehicle melalui tiga langkah strategis, yaitu Penyiapan bahan baku untuk Industri baterai EV; Menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur EV; dan Investasi secara masiv untuk Stasiun Pengisian Daya (PLN). Pengembangan EV Ecosystem ini akan aktif dilaksanakan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC).
ADVERTISEMENT
Sementara untuk pengembangan Green Industrial Cluster dilaksanakan dengan Implementasi solusi dekarbonisasi skala besar (carbon capture, hingga efficiency improvement). Selain itu, upaya menciptakan industri hijau pada BUMN Industri Intensif Energi (Contohnya semen dan pupuk) dan Kawasan Industri. Pupuk Indonesia dan PLN akan menjadi lead program ini.
Kementerian BUMN telah menetapkan 7 BUMN akan melaksanakan pilot project dekarbonisasi ini, dan menjadikannya sebagai KPI direksi. Ketujuh BUMN tersebut adalah Pertamina, PLN, Perkebunan Nusantara, Pupuk Indonesia Holding Company, Semen Indonesia, Perhutani, dan Bukit Asam