Kementerian BUMN: Subholding PTPN III, PalmCo, Siap IPO 2023

21 September 2022 11:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perkebunan PTPN III Foto: PTPNIII.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perkebunan PTPN III Foto: PTPNIII.co.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian BUMN mendukung rencana Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III membangun tiga subholding. Langkah ini seiring dengan perseroan melakukan initial public offering (IPO) yang akan berlangsung pada pada tahun 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung rencana dari PTPN III membangun tiga sub holding. Adapun ketiga subholding ini di antaranya SugarCo atau PT Sinergi Gula Nusantara, PalmCo dan Supporting Co.
"Kita sangat dukung tentunya rencana dari PTPN Group untuk membangun 3 subholding," ujar Pahala dalam launching produk unggulan Indonesia Plantation & Foresty Research Institute di Agro Plaza, Rabu (21/9).
Melalui tiga subholding ini, kata dia, PTPN III akan mengoptimalisasi asetnya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Pasalnya, SugarCo untuk bisa meningkatkan produksi gula dengan beberapa produk turunan lainnya, seperti ethanol.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury bersama Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani di Agro Plaza, Rabu (21/9). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Tidak hanya itu, SugarCo juga bisa meningkatkan produksi kedelai melalui kegiatan produksi tumpang sari. Lalu, PalmCo dapat meningkatkan hilirisasi dari produk-produk kelapa sawit termasuk juga produk yang terkait energi seperti biogas, palm oil mill effluent (POME) dan biodiesel sustainable efficient fuel.
ADVERTISEMENT
"Produk yang diharapkan bisa diproduksi ke depannya," ungkapnya.
Pahala menyebutkan untuk SupportingCo melalui pengembangan produk kakao, kopi dan teh. Untuk itu, Ia berharap agar SugarCo dapat dilakukan dalam minggu ini dengan menunggu penyelesaian dan diskusi bersama kreditur.
"Minggu depan kita harapkan kalau perusahaannya sendiri sudah ada tinggal kita menurunkan aset dan menyelesaikan proses spinn offnya," jelas Pahala.
Pahala menegaskan sebelum akhir bulan ini SugarCo sudah bisa terbentuk dan diikuti dengan pembentukan PalmCo pada tahun 2022. Ia berharap akan ada diskusi mengenai regulasi yang dibutuhkan untuk menggabungkan dan menurunkan beberapa aset yang berhubungan dengan PalmCo.

IPO Subholding PTPN III

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury bersama Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani di Agro Plaza, Rabu (21/9). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Pahala berharap apabila timingnya tepat, penawaran saham umum perdana (IPO) subholding kelapa sawit PalmCo pada 2023 dalam rangka BUMN bisa ikut menjadi penentu harga minyak goreng pada 2026. Kementerian BUMN, sampai dengan saat ini masih berfokus pada regulasi dan pembentukan PalmCo.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap kalau timingnya tepat di 2023," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani menjelaskan bahwa untuk membentuk Subholding dibutuhkan waktu yang lama, sebelum kemudian melakukan IPO.
"Proses Subholding-nya susah, ternyata tidak mudah kan ada 10 PTPN. Makannya bertahap tidak sampai 10 langsung," kata Ghani, Senin (22/8).
Adapun Subholding tersebut adalah upaya PTPN III untuk lebih fokus pada dua komoditas utama. Pertama adalah sawit yang akan dikelola Palm Co, dan komoditas tebu yang akan dikelola Sugar Co.
Untuk proses IPO Palm Co sendiri, Ghani menjelaskan pihaknya akan menargetkan bisa terlaksana pada tahun depan. Untuk itu pembentukan Subholding Palm Co ditargetkan bisa dirampungkan pada akhir Oktober nanti.
"Jadi akhir Oktober paling lambat selesai (pembentukan subholding) maka persiapan IPO kita hitung-hitung tadinya mau akhir (tahun) ini tapi jadi berubah ke tahun depan. Mudah-mudahan di kuarter 2 atau 3 tahun 2023," urainya
ADVERTISEMENT