Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kementerian ESDM Buka Suara soal Pertamina Hulu Energi Tunda IPO di BEI
31 Juli 2023 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang memutuskan tidak melanjutkan proses Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). IPO PHE rencananya dilakukan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, membenarkan penundaan IPO PHE karena situasi industri hulu migas yang tidak kondusif, terlihat dari harga komoditasnya yang kian melemah.
"Sebenarnya harga minyak tidak seperti perkiraan sebelumnya, itu yang harus dievaluasi," jelas Tutuka saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Senin (31/7).
Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi rata-rata harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per semester I 2023 senilai USD 75,24 per barel.
Realisasi tersebut jauh di bawah asumsi ICP yang ditetapkan dalam APBN Tahun Anggaran 2023, yakni USD 95 per barel. Hal ini pun berdampak pada tidak tercapainya target indikator kinerja atau KPI, khususnya berkaitan dengan penerimaan negara maupun gross revenue.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa IPO PHE tidak dilaksanakan pada saat ini karena masih perlu mencari waktu yang tepat.
“Hal ini tentunya sejalan dengan ketetapan yang disampaikan Kementerian BUMN melalui Wakil Menteri BUMN beberapa waktu lalu,” ujar Fadjar dikutip pada Sabtu (29/7).
Fadjar menjelaskan beberapa hal yang menjadi pertimbangan di antaranya seiring dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara sepanjang tahun 2023 akibat tekanan dari pengaruh resesi global.
Dari sisi makro ekonomi global, trend peningkatan suku bunga the Fed menambah beban ekonomi emerging markets untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, harga minyak dunia (Brent) turun dibandingkan tahun lalu, di mana dalam beberapa bulan terakhir berada di level USD 70-80 per barel dan diprediksi tetap bertahan pada level tersebut hingga 2024. Hal ini juga menjadi faktor yang kurang mendukung pelaksanaan IPO PHE pada saat ini.
ADVERTISEMENT