Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kementerian ESDM Hitung Kebutuhan Gas hidrogen untuk Industri dan Transportasi
17 Desember 2024 11:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian ESDM sedang menghitung kebutuhan energi terbarukan gas hidrogen untuk kebutuhan industri dan transportasi. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyampaikan, gas hidrogen memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan ke depan.
ADVERTISEMENT
Yuliot juga menuturkan program pengembangan ini seperti memanfaatkan hidrogen untuk industri yang sebelumnya tidak punya perencanaan ekonomis. Ia memberi contoh penerapan gas hidrogen pada industri petrokimia.
"Ya justru dengan adanya program Hidrogen sebagai energi, itu ya justru kita bisa memanfaatkan hidrogen ini untuk keperluan lain,” kata Yuliot dalam FGD Reviu Peta Jalan (Roadmap) Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat pada Selasa (17/12).
Walau demikian, Yuliot belum dapat menjelaskan secara detail mengenai target jangka panjang dan jangka pendek dari pengembangab Hidrogen dan Amonia. Saat ini hal tersebut masih ada dalam proses perhitungan
“Jadi ini lagi direview sama Bu Dirjen (EBTKE) lagi di FGD kan, ya kira-kira dari existing industry, ya kira-kira berapa pemanfaatan untuk pupuk, berapa untuk transportasi, berapa untuk industri, ini lagi didetailkan,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Yuliot pun menyampaikan pengembangan Hidrogen dan Amonia sebagai salah satu sumber daya Energi Baru terbarukan (EBT) dapat untuk menarik investasi dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja dalam negeri.
Saat ini, pengembangan Hidrogen dan Amonia sebagai salah satu EBT sudah melibatkan akademisi, lembaga serta asosiasi seperti Indonesian Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE). Walau demikian transfer teknologi masih diperlukan dari beberapa negara internasional.