Kementerian Investasi Pastikan Investasi untuk Transisi Energi Tetap Berjalan

25 Oktober 2022 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTS Sun Energy. Foto: Sun Energy
zoom-in-whitePerbesar
PLTS Sun Energy. Foto: Sun Energy
ADVERTISEMENT
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), memastikan transisi energi akan tetap berjalan meskipun melambat imbas resesi di tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Direktur Bidang Perencanaan dan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan, memproyeksi investasi untuk transisi energi dan pembangunan berkelanjutan akan terus meningkat ke depan.
"Saya yakin kita tidak akan keluar dari ambisi dan cita-cita untuk melakukan transisi energi. Kita memang mengalami keterlambatan, tapi cita-cita kita tidak berubah karena kita memiliki komitmen yang kuat dan potensi yang besar," kata Indra dalam dalam Bincang Bersama BKPM, Bappenas, dan KADIN di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (25/10).
Indra melanjutkan, sejumlah negara saat ini kembali menggunakan sumber energi yang tidak berkelanjutan seperti batu bara untuk memenuhi kebutuhan di tengah musim dingin yang akan segera datang. Hal tersebut diakibatkan oleh peningkatan harga komoditas dan gangguan rantai pasok global.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Indra optimistis ke depan seluruh negara di dunia akan melanjutkan transisi energi dan pembangunan yang berkelanjutan. Termasuk di Indonesia yang telah meluncurkan roadmap untuk mencapai target emisi karbon nol.
"Pemungutan pajak karbon memang kita tunda. Namun kita sudah melakukan uji coba pasar karbon terhadap 50 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di mana 20 PLTU menjadi pembeli karbon dan selebihnya menjadi penjual," jelas Indra.
Nelayan melintasi di PLTU Suralaya di Cilegon. Foto: RONALD SIAGIAN / AFP
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani, menyebut krisis pandemi COVID-19 menjadi pengingat untuk segera merealisasikan program transisi energi.
"Kita sadar kita tidak bisa menghindari lagi transisi energi. Resesi global ini bukan alasan kita masih bisa menggunakan sumber energi yang tidak berkelanjutan," tutur Shinta.
ADVERTISEMENT
Apalagi, pembiayaan untuk sektor usaha yang tidak berkelanjutan seperti untuk usaha batu bara akan terus menurun karena masyarakat global semakin sadar pembangunan berkelanjutan bukan sekadar tren.
"Untuk saat ini investasi untuk batu bara akan menjadi lebih sulit, karena perbankan saja sudah banyak yang mulai tidak mau membiayai. Itu juga akan mempengaruhi transisi energi," jelas dia.