Kementerian PUPR: Belanja Infrastruktur Rp 143 T di 2021, Bangun Bendungan-Tol

25 Januari 2022 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Komplek Parlemen. Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Komplek Parlemen. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan Kementerian PUPR mendapatkan anggaran belanja sebesar Rp 152,1 triliun pada tahun 2021. Besaran anggaran tersebut memperoleh tambahan cukup signifikan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 hingga pemulihan ekonomi nasional (PEN).
ADVERTISEMENT
Dari total pagu anggaran tersebut, PUPR menyerap sebesar 94 persen anggaran. Dana-dana tersebut digunakan untuk pembangunan berbagai infrastruktur. Mulai dari bendungan, jalan tol, jalan baru hingga perumahan.
"Realisasi akhir anggaran 2021 pada hari ini sebesar Rp 143,5 triliun atau 94,4 persen. Lebih besar dari realisasi anggaran 2020 sebesar Rp 94,1 triliun," ujar Basuki dalam rapat bersama Komisi V DPR RI pada Selasa (25/1).
Basuki mengungkapkan, ada anggaran sebesar Rp 8,6 triliun atau 5,6 persen dari pagu yang tidak terserap. Dana itu terdiri dari dana blokir sebesar Rp 400 miliar, sisa lelang belum termanfaatkan Rp 1,6 triliun, hingga sisa belanja pegawai Rp 100 miliar.
Kemudian ada belanja barang operasional Rp 100 miliar, kegiatan PHLN Rp 2,9 triliun, sampai kegiatan SBSN Rp 3,1 triliun dan perjalanan dinas Rp 300 miliar.
ADVERTISEMENT
Anggaran negara ini, kata Basuki, dialokasikan buat membangun 48 bendungan di mana sebanyak 34 masih dalam proses pengerjaan, 13 bendungan telah selesai, serta 1 bendungan baru.
Selanjutnya, untuk pengerjaan jalan tol sepanjang 122,8 kilometer, jalan baru sepanjang 710 km, sampai pembangunan 30.136 meter jembatan dan 2.321 meter flyover dan underpass.
Sedangkan untuk penanganan permukiman, ada proyek SPAM, pengelolaan air limbah, penanganan kawasan kumuh, hingga penanganan sampah dan pembangunan prasarana pendidikan, olahraga hingga pasar.
Sementara di sektor perumahan, ada pembangunan 194 tower rumah susun atau sebanyak 7.024 unit. Lalu pembangunan 3.311 unit rumah khusus 127.091 rumah swadaya hingga 25.765 unit PSU perumahan.
"Dan untuk program sejuta rumah tahun 2021 di antaranya melalui FLPP sebanyak 1.105.707 unit," ujar Basuki.
ADVERTISEMENT