Kementerian PUPR Dorong Pembangunan Bendungan untuk Infrastruktur Irigasi Sawah

8 September 2022 18:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR berupaya menggenjot pembangunan bendungan. Bendungan yang dibangun nantinya diharapkan bisa mendukung infrastruktur irigasi sawah.
ADVERTISEMENT
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan, Endra S Atmawijaya, mengungkapkan pada 2022 ini, Kementerian PUPR menargetkan menyelesaikan 9 bendungan. Kemudian, di 2023 nanti ditargetkan 13 bendungan rampung.
Selanjutnya dalam rencana jangka panjang atau hingga 2025 nanti ditargetkan terbangun 61 bendungan di Indonesia. Endra mengatakan 61 bendungan tersebut akan dikoneksikan untuk membentuk jaringan irigasi.
"Jadi 61 bendungan itu akan menaikkan indeks pertanaman (IP), artinya dalam setahun kita biasa menanam satu kali jagung, satu kali padi, dengan begitu kita bisa tanam dua kali padi, sekali jagung atau yang lain. Jadi sudah di atas 200 IP-nya," kata Endra saat media briefing di Kantor Kementerian PUPR, Kamis (8/9).
Foto udara lokasi pembangunan Bendungan Leuwikeris di Ciharalang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (1/8/2022). Foto: Adeng Bustomi/ANTARA FOTO
Endra menjelaskan saat ini jumlah sawah yang mendapatkan fasilitas irigasi hanya 10 persen. Dengan konektivitas bendungan yang dibangun PUPR, ditargetkan jumlah tersebut akan naik 19 persen di tahun 2024.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada bendungan keandalannya meningkat. Tadinya yang sistemnya mengandalkan tanam hujan, dengan bendungan kita bisa lebih optimis dengan kondisi kemarau sehingga tidak ada sawah atau lahan yang tidak produktif. Itu tambahan sampai 2024 bisa sampai 19 persen," ujarnya.

Kementerian PUPR Dukung Target Jokowi Genjot Produktivitas Sorgum

Presiden Jokowi sedang mendorong produktivitas sorgum sebagai pangan subtitusi gandum. Endra mengatakan permasalahan di beberapa wilayah yang memiliki potensi komoditas sorgum tidak mendukung untuk dibangun bendungan.
"Misal di Sumba, terakhir Pak Presiden ke sana melihat potensi sorgum untuk variasi stok pangan kita yang tak semua harus padi, ada diversifikasi," kata Endra.
Endra menjelaskan, Kementerian PUPR dapat membangun bendungan atau sistem irigasi dan mengembangkan sistem irigasi yang sudah ada di suatu wilayah. Namun untuk membuat sistem irigasi yang ideal diperlukan pembangunan yang lama dan bertahap.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak serta merta, bendungan dulu baru kita (bangun) hilirnya untuk irigasi, itu ada saluran premier, sekunder sampai tersier. Itu memang butuh waktu. Kita memang targetnya ke sana," tutur Endra.