Kementerian PUPR Pastikan Pembangunan IKN Ramah Lingkungan & Berkelanjutan

17 Maret 2023 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain final IKN Nusantara. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
zoom-in-whitePerbesar
Desain final IKN Nusantara. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) memastikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Plt Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, konsep Smart Forest City dalam IKN akan memanfaatkan inovasi teknologi yang mendukung upaya penurunan emisi karbon dan zero waste.
ADVERTISEMENT
"Upaya penurunan emisi karbon dan zero waste tersebut meliputi Integrated Urban Water Management (IUWM) dengan mengelola sistem tata air perkotaan, Smart Water Management System terkait penyelenggaraan penyediaan air minum, daur ulang grey water, serta sistem pemanenan air hujan yang penggunaannya dapat dipantau menggunakan aplikasi, dan Waste Management Flow dengan mengelola sampah dan limbah di IKN menggunakan Konsep pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle),” jelas Jarot dalam Sustainable Infrastructure Forum, Jumat (17/3).
Dia melanjutkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen, dengan menggunakan seluruh sumber daya sendiri atau 41 persen dengan dukungan serta kerja sama internasional.
“Kementerian PUPR berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon melalui penerapan konstruksi berkelanjutan dan pengembangan infrastruktur hijau yang mensinergikan antara natural system dan engineered solution,” katanya.
ADVERTISEMENT
Jarot menambahkan, implementasi konstruksi berkelanjutan dapat dilakukan dengan mengutamakan produk lokal, unggulan, dan ramah lingkungan. Sebagai langkah konkret, diterbitkan Instruksi Menteri PUPR Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penggunaan Non Ordinary Portland Cement (Non-OPC) pada Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR. Sebab, penggunaan semen Non-OPC dapat berkontribusi dalam penurunan emisi karbon serta meningkatkan akurasi spesifikasi material semen sesuai peruntukan pekerjaan konstruksi.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Muhammed Ali Berawi, mengatakan, pembangunan IKN memberikan kesempatan bagi teknologi konstruksi berkelanjutan di Indonesia. Menurutnya, pembangunan IKN merupakan momentum penting dalam konstruksi. Kita akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, sumber daya alam dan resource lokal.
"Sehingga IKN akan benar-benar menjadi kota yang green, smart, inclusive, resilient, dan sustainable. Untuk itu, kita perlu bekerja keras dan bekerja sama untuk menyukseskan agenda besar ini," Jarot menambahkan.
ADVERTISEMENT