Kementerian PUPR Sebut Jalan Tol Puncak Belum Jadi Kebutuhan Mendesak

20 November 2023 19:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kepadatan kendaraan menuju kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kepadatan kendaraan menuju kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, menilai pembangunan jalan tol Puncak Bogor belum menjadi proyek yang mendesak untuk segera direalisasikan.
ADVERTISEMENT
Rencananya, jalan tol ini akan menyambungkan Caringin, Megamendung, Cianjur hingga Padalarang dengan panjang 51,8 km. Pemrakarsa dari proyek tersebut sudah mendapatkan izin dari pemerintah untuk melakukan studi kelayakan (feasibility study).
Saat ditanya sejauh apa progresnya, Endra mengaku belum mendapat detailnya. Dia juga menegaskan proyek tersebut bukan sebuah kebutuhan mendesak saat ini.
"Tol yang dari Caringin ke situ ya, saya belum tahu yang itu (studi kelayakan) sampai mana. Tapi itu bukan yang mendesak sekarang," kata Endra saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (20/11).
Padahal, jalur puncak selalu menjadi biang kerok kemacetan, terutama saat musim mudik lebaran. Hal ini diakui oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Memang tujuan ke Puncak belum bisa kita selesaikan oleh karena itu kami harus bersama dengan pemerintah daerah mencari solusi bagaimana transportasi ke Puncak lebih baik," kata Budi saat Raker Evaluasi Pelaksanaan Infrastruktur dan Transportasi Mudik Lebaran 2023 dengan Komisi V DPR RI, Rabu (24/5).
ADVERTISEMENT
Pada Juli 2023 lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan pembangunan jalan tol Puncak merupakan kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah lewat implementasi Perpres Jabodetabekpunjur. Namun, Emil belum menjelaskan kapan proyek ini akan dimulai.
"Bagian dari implementasi Perpres Jabodatabekpunjur, yang merupakan kerja sama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten. Doakan lancar dan bisa secepatnya selesai. Aamiin," tulisnya di akun Instagram pribadinya Juli lalu.
Sementara, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna menjelaskan bahwa Tol Puncak ini menjadi salah satu dari 6 proyek jalan tol yang ditargetkan akan mulai ditender tahun 2024. Proyek tersebut menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Keenam proyek jalan tol tersebut yakni Jalan Tol Puncak, Jalan Tol Malang-Kepanjen, Jalan Tol Lingkar Selatan Bandung, Jalan Tol Kohod (Pakuhaji)- Lebakwangi (Neglasari), dan Tol Pluit-Cengkareng, dan Tol Sadang Extension.
ADVERTISEMENT
"Untuk sektor jalan dan jembatan dalam tahap penyiapan pada tahun depan, terdapat enam proyek KPBU dengan perkiraan investasi sebesar Rp 49,47 triliun," kata Herry saat rapat dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin (10/7).