Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kementerian PUPR Siapkan Rp 5,1 T untuk Bangun Rusun Bagi MBR hingga Mahasiswa
10 Mei 2022 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Adapun rincian target pembangunan rumah untuk masyarakat yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan tahun 2022 setelah rasionalisasi antara lain untuk pembangunan rumah susun (Rusun) sebanyak 5.141 unit dengan anggaran Rp 1,99 triliun,” kata Iwan melalui keterangannya, dikutip pada Selasa (10/5).
"Rusun tersebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pekerja, ASN, mahasiswa di perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan keagamaan berasrama," tambahnya.
Selanjutnya, pembangunan rumah khusus (Rusus) sebanyak 1.823 unit dengan anggaran sebesar Rp 0,34 triliun. Rusus akan difokuskan untuk masyarakat terdampak program pemerintah, terdampak bencana, hingga daerah tertinggal, terpencil dan terluar (3T).
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga akan menyalurkan bantuan peningkatan kualitas rumah masyarakat yang tidak layak huni atau bedah rumah, dengan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 101.250 unit dengan anggaran senilai Rp 2,29 triliun yang tersebar di 34 Provinsi.
"Dan yang terakhir adalah pembangunan 20.500 unit prasarana, sarana dan utilitas (PSU) sebesar Rp 0,19 triliun untuk perumahan MBR tersebar di 34 Provinsi serta dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesar Rp 0,29 triliun,” terang Iwan.
Iwan memastikan pihaknya siap mendukung pencapaian prioritas nasional yaitu dengan upaya memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar dengan sasaran penyediaan akses perumahan dan permukiman layak, aman, dan terjangkau.
“Kami juga akan terus mendorong pembangunan perumahan dengan pendekatan kawasan yang mengintegrasikan penyediaan rumah dengan prasarana dan sarana permukiman dengan berkolaborasi dengan Ditjen Cipta Karya,” tutur Iwan.
ADVERTISEMENT