Kemnaker Bersama Kedubes Jepang dan JICA Gelar Job Fair Virtual 2024

9 Maret 2024 9:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi. Foto: Dok. Kemenaker
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi. Foto: Dok. Kemenaker
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Pusat Pasar Kerja bersama Kedubes Jepang dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menggelar Job Fair Virtual 2024 pada Kamis (7/3) di Gedung Pusat pasar Kerja, Jakarta.
Mendatangkan 19 perusahaan dan 605 peserta, Job Fair Virtual 2024 ini merupakan wujud komitmen Kemnaker untuk mempererat kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Upaya ini juga menguatkan sinergitas dan koordinasi kerja sama bidang ketenagakerjaan.
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan, kerja sama program pengembangan SDM, penempatan tenaga kerja, pemagangan, perluasan pasar kerja, dan langkah-langkah lainnya akan dilakukan secara konkret.
Job Fair diharapkan dapat mengirimkan lebih banyak pekerja dari Indonesia ke Jepang lewat program pemagangan di beberapa perusahaan Jepang. Calon pemagang dari Indonesia juga bisa menyiapkan kompetensi teknis jenis pekerjaan di sektor kesehatan, hospitality maupun sektor lainnya.
“Tak kalah penting, kalau ingin dapat kesempatan magang, maka persyaratan bahasa juga harus disiapkan calon pemagang,” kata Anwar.
Anwar Sanusi menegaskan Job Fair 2024 terasa spesial karena tematik memfasilitasi pencari kerja yang memiliki pengalaman magang selama 3–5 tahun di Jepang, baik peserta Ex-Economic Partnership Agreement (EPA) dan Technical Intern Training Program (TITP), untuk dapat masuk ke dalam pasar kerja dalam negeri.
“Saya harap rekan-rekan Ex-EPA dan TITP dapat memanfaatkan Job Fair ini sebaik-baiknya untuk mengisi peluang kerja yang tersedia. Do your best, tunjukkan bahwa kalian memiliki kualifikasi yang dibutuhkan pemeberi kerja, “ katanya.
Ueda Hajime selaku Menteri Ekonomi Kedubes Jepang di Indonesia mengungkapkan, sejak tahun 2010, lebih dari 110 ribu orang Indonesia telah mempelajari keterampilan di berbagai industri di Jepang.
Antara lain manufaktur, konstruksi, pertanian, perikanan, dan sebagainya melalui program pelatihan pemagangan teknis yang bertujuan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan alih keterampilan.
“Kami berharap Job Fair 2024 ini dapat menciptakan siklus pertukaran SDM dengan memberikan lebih banyak kesempatan kepada para pekerja migran Indonesia yang telah kembali ke Indonesia untuk memanfaaatkan pengalaman dan keterampilan yang telah mereka kembangkan di Jepang, “ ujar Ueda.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio