Kepala Bapanas Cek Mesin Rice to Rice Bulog, Pastikan Beras Bantuan Pangan Baik

21 September 2023 19:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi lihat mesin rice to rice Bulog. 
 Foto: Dok Bulog
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi lihat mesin rice to rice Bulog. Foto: Dok Bulog
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, meninjau proses pengemasan beras bantuan pangan dengan menggunakan teknologi mesin Rice to Rice (RTR) milik Bulog di Sukoharjo, Rabu (20/9). Ia ingin memastikan semua beras bantuan pangan tahap II disalurkan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan peninjauan, Arief yang didampingi Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, juga turut menyerahkan secara langsung beras bantuan pangan tahap II kepada 500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Proses percepatan penyaluran beras bantuan pangan tahap II ini merupakan prioritas pemerintah untuk menekan kenaikan harga beras dampak bencana El Nino yang sedang melanda hampir negara-negara Asia.
Arief Prasetyo Adi menyampaikan bantuan pangan tahap pertama untuk tiga bulan penyaluran sudah dilaksanakan dengan baik oleh Bulog sebanyak 640 ribu ton. Kemudian sekarang dilanjutkan tiga bulan lagi untuk tahap ke II, sehingga perlu memastikan kualitas beras yang disalurkan dengan melakukan peninjauan ke gudang-gudang Bulog agar program ini berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Jadi saudara-saudara kita sebanyak 21,3 juta keluarga penerima mendapatkan lagi beras bantuan pangan tahap ke II dengan kualitas baik dari gudang-gudang dan sentra pengolahan Bulog seperti yang kita lihat sekarang ini, jadi dipastikan semua berasnya dalam kualitas baik yang diterima oleh keluara penerima,” ujar Arief melalui keterangan tertulis dari Bulog, Kamis (21/9).
Arief yakin melalui penyaluran beras bantuan pangan sejumlah 640 ribu ton untuk 3 bulan penyaluran ini (September-November), ditambah dengan beras operasi pasar yang digelontorkan Bulog ke pasar dan retail-retail akan mampu meredam kenaikan harga beras.
“Perintahnya Pak Presiden yang pertama banjiri pasar dengan stok cadangan beras pemerintah dari gudang-gudang Bulog, pasarnya itu mulai pasar tradisional, pasar modern, Pasar Induk Beras Cipinang,” ungkap Arief.
ADVERTISEMENT
Arief mengimbau masyarakat untuk tidak usah khawatir karena stok itu ada. "Jadi tidak usah panic buying dan belanja secukupnya," tutur Arief.
Sementara itu, Budi Waseso menyampaikan Bulog akan memaksimalkan segala fasilitas teknologi mesin pengolahan yang dimiliki untuk mendukung percepatan bantuan pangan tahap II ini, salah satunya dengan memanfaatkan mesin rice to rice dalam proses pengemasan beras.
“Seperti yang saat ini berlangsung, Bulog dibantu dengan pihak transporter, mengakomodir 4 desa di Kecamatan dengan total 500 keluarga penerima untuk mendapatkan beras Bantuan Pangan lebih awal. Untuk di wilayah Jawa Tengah, Bulog telah mengeluarkan beras bantuan pangan sebanyak 12.500 ton,” ujar Budi Waseso.
Budi Waseso menuturkan sasaran program ini kepada masyarakat yang kurang mampu. Sehingga kebutuhan pangannya tercukupi. Di sisi lain, Bulog juga melakukan operasi pasar dengan menjual beras murah itu ke retail-retail dan pasar tradisional. Bahkan, Bulog di pasar-pasar tradisional memiliki toko sendiri yang langsung menjual beras operasi pasar dengan packaging 5 kiloan.
ADVERTISEMENT