Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kepala Bapanas Wanti-wanti RI Mau Ekspor Telur: Ada Program Makan Bergizi Gratis
24 Maret 2025 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengingatkan pemerintah jika ingin ekspor komoditas telur. Menurut dia, pemerintah mesti penuhi kebutuhan dalam negeri lebih dahulu, terlebih saat ini ada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
ADVERTISEMENT
Meskipun komoditas telur produksi dalam negeri surplus 10 persen, Arief wanti-wanti dalam memutuskan ekspor telur. Jika pemerintah sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, punya teknologi khusus terkait telur, maka ekspor jadi salah satu hal yang bisa dipertimbangkan.
"Jangan lupa ya, ini kan ada Makan Bergizi Gratis Itu kan nanti akan 5 ribu SPPG. Satu SPPG itu kan cover 3 ribu berarti kan 15 juta [telur]. Nanti kalau sampai 82 juta penerima 82,9 juta Itu kan berarti habis semua terserap tuh," kata Arief ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/3).
Arief khawatir jika Indonesia menjalankan ekspor telur, sedangkan komoditas ini belum dicadangkan oleh pemerintah, maka bakal menjatuhkan harga petani.
"Pokoknya intinya produksi dalam negeri, kita gunakan dalam negeri lebih itu kita pakai buat cadangan. Kalau lebih lagi ekspor, apa pun produknya, nggak cuma telur," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membuka peluang ekspor telur ke Amerika Serikat (AS) yang saat ini kekurangan telur.
Namun, Amran menyebut ekspor telur bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu sebagai prioritas.
“Kita memang sekarang pangan kita umumnya surplus, ekspor ayam kita surplus, telur juga surplus. Mudah-mudahan,” kata Amran ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Kamis (6/3).
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono membuka opsi ekspor telur ke AS mencapai 1,6 juta butir.
“Berapa kontainer, nanti bisa dicek ke lah. Ke Amerika setiap bulan. Jadi kita bisa, kita ikut. Ya kan bagus juga ya, jadi kita punya market baru,” kata Sudaryono.