Kepala Bappenas Bicara Pariwisata Ujung Tombak Pemulihan Ekonomi di 2021

26 November 2020 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Komodo, NTT Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Komodo, NTT Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bicara mengenai besarnya peranan sektor pariwisata untuk pemulihan ekonomi. Atas dasar itu, pemerintah berencana menjadikan pariwisata sebagai leading sector pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19 di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Menurut Suharso, sektor pariwisata mau tidak mau menjadi tumpuan agar ekonomi bisa recovery. Selain karena besarnya serapan tenaga kerja, juga karena tak sedikitnya devisa yang didapat negara dari pariwisata.
"Pariwisata menjadi tumpuan dalam recovery ekonomi. Pariwisata berperan sebagai recovery, membantu pemulihan sektor lain, dari transportasi, pariwisata sendiri, kemudian pertanahan, industri, perdagangan," ujar Suharso memberi sambutan secara virtual dalam Rakornas Pemulihan Pariwisata Dampak COVID-19, Kamis (26/11).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Suharso menyebut sektor pariwisata dan manufaktur sebagai dua tongkang yang mampu menarik ekonomi Indonesia di tahun depan. Sehingga pemerintah berupaya menggenjot agar destinasi wisata kembali semarak.
Salah satunya dengan percepatan perbaikan 5 destinasi wisata super prioritas. Mulai dari Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, dan Likupang. Fokus pemulihan pariwisata itu juga akan dilanjutkan ke lima destinasi wisata prioritas lainnya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya upaya itu, ia menargetkan sektor ini akan mampu memulihkan devisa negara hingga meningkatkan jumlah wisatawan.
"Upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini dimulai dengan quality tourism, mulai dari penyediaan likuiditas dan perlindungan tenaga kerja, harmonisasi protokol dan prosedur, keamanan dan keselamatan. Kemudian teknologi, kolaborasi sektor publik dan swasta, inovasi, kemudian pembatasan dibuka secara bertahap," ujarnya.
"Target pembangunan pariwisata pada EKP 2021 ini, adalah wisman bisa mencapai 4-7 juta, wisnus itu 120-280 juta perjalanan," lanjut Suharso.