Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kepala BKPM: Kantong Investasi Terbesar Ada di Daerah
6 November 2017 17:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berencana menggelar sosialisasi indikator yang harus diperbaiki jika ingin memperbaiki peringkat kemudahan dalam berusaha (Ease of Doing Business/EODB).
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, Bank Dunia menerbitkan laporan tahunan Doing Business 2018 yang berjudul ‘Reforming to Create Jobs’. Hasil survey laporan itu menempatkan Indonesia pada peringkat kemudahan berbisnis ke-72.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan sosialisasi akan dilakukan di 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia di 2018. Adapun hal tersebut dilakukan untuk mencapai rangking 40 EODB di 2019 sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
“Sosialisasi ini akan dikhususkan untuk daerah dengan kantong investasi terbesar. Sosialisasi dilakukan 2 Satgas Single Submission dan 1 Satgas Reformasi Ekonomi,” jelas Thomas di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Senin (6/11).
Dia mencontohkan daerah yang akan disasar sosialisasi tersebut ialah Banten Jawa Barat, di mana menjadi salah satu pusat industri otomotif dan baja. Selama ini di kawasan tersebut, menurutnya mengurus perizinan dinilai masih belum mudah.
ADVERTISEMENT
“Kita akan mulai dari pemerintah daerah karena merupakan kantung investasi yang besar besar, EODB punya dampak yang besar di situ,” ucapnya.
Adapun sekarang ini, menurut Thomas, BKPM akan fokus memperbaiki 6 indikator EODB. Enam indikator itu ialah Starting a Business (144), Dealing with Construction Permits (108), Registering Property (106), Paying Taxes (114), Trading Across Borders (112), dan Enforcing Contracts (145).
“Indikator dengan peringkat yang di atas 100 akan jadi prioritas untuk diperbaiki,” tutupnya.