Kepala Otorita IKN: Pengerjaan Lapangan Bakal Serap 200 Ribu Pekerja

3 Juni 2022 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan memulai pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara pada paruh kedua 2022. Pengerjaan ini khususnya pengerjaan lapangan yang menyangkut pematangan tanah atau land development.
ADVERTISEMENT
Sementara pada tahun 2023 nanti, pembangunan akan dilakukan dalam skala yang telah ditetapkan pemerintah. Kepala Otorita IKN Bambang Susanto mengatakan setidaknya pada proses pengerjaan tersebut akan menyerap ratusan pekerja.
“Ada kekhususan di dalam pelaksanaan. Misalnya nantinya akan ada beberapa jumlah yang cukup besar untuk pekerja di lapangan. Jadi diperkirakan 2023 itu kami akan menampung 150 hingga 200 ribu pekerja di lapangan,” kata Bambang di Istana Bogor, Jumat (3/6).
Bambang menjelaskan, jumlah yang besar itu karena memang waktu pengerjaannya yang sempit. “Kita ada beberapa target tentunya jumlah pekerja, dan nanti jumlah material akan cukup banyak,” jelasnya.
Dalam proses pembangunannya nanti, Bambang mengatakan akan tetap memperhatikan kondisi lingkungan hidup di lokasi pembangunan. Begitu juga kondisi bagaimana interaksi sosial dengan masyarakat setempat.
Bambang Susantono usai dilantik sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
“Kami juga mengharapkan nanti ada pola-pola di mana masyarakat bisa terlibat langsung di dalam pembangunan ini. Dan saya kira itu sedang dimatangkan oleh tim transisi,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2023 nanti, kata Bambang, akan ada peningkatan kegiatan terutama dalam hal konstruksi. Serta beberapa hal yang berkaitan dengan akses dan pematangan lahan.
Kendati begitu, dia menjamin pihak pelaksana tetap memperhatikan agar lokasi pembangunan kondusif dan tetap rapi. Meski ada peningkatan kegiatan konstruksi.
“Bagaimana kita mengelola mess-mess atau pemukiman yang untuk para pekerja tadi sehingga nanti semuanya masih rapi, semuanya masih tertata dengan baik dan juga interaksi pendatang, dalam hal ini pekerja dengan masyarakat dapat berlangsung dengan baik,” pungkasnya.