Kepastian Satgas Proyek Tanggul Laut Raksasa Masih Tunggu Kejelasan dari AHY

7 Mei 2025 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah warga di Muara Baru Kelurahan Penjaringan, Jakarta, yang terdampak proyek tanggul laut raksasa, Jumat (6/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah warga di Muara Baru Kelurahan Penjaringan, Jakarta, yang terdampak proyek tanggul laut raksasa, Jumat (6/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan membentuk satuan tugas (satgas) yang menangani pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW). Namun penugasan per instansi terkait yang akan masuk dalam satgas seperti Kementerian Pekerjaan Umum (PU) belum keluar.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Lilik Retno Cahyadiningsih berharap agar Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) yang dipimpin Agus Bambang Yudhoyono (AHY) dapat mendetailkan penugasan per instansi dapat diselesaikan secepatnya.
“Ini saya masih dengan Pak Deputi (Kemenko IPK) ya. Belum ada keputusannya. Kalau kita sih pengennya cepat, jadi kita tahu tugas kita di mana. Mudah-mudahan (semester depan),” kata Lilik ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (7/5).
Lilik menuturkan nantinya GSW tidak hanya akan ditujukan sebagai penahan tingginya permukaan air laut terhadap daratan. Maka dari itu nantinya GSW ditujukan agar dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi, hal ini nantinya dirumuskan oleh Kemenko IPK.
ADVERTISEMENT
“Jadi ada land capture value. Nah kalau land capture value kan bukan di domain kami. Nah ini yang nantinya kita akan usulkan apa yang kita sudah lakukan, jangan sampai useless. Sehingga itu nanti masuk ke konsep besarnya dari Menteri IPK,” ujarnya.
Kawasan laut di balik tanggul setinggi 4 meter. Terlihat Masjid 'Tenggelam' Waladuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
GSW merupakan proyek yang masuk menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masuk ke dalam RPJMN 2025-2029. Sebelumnya Wakil Menteri Diana Kusumastuti menjelaskan GSW akan terbentang dari Banten sampai Jawa Timur atau tepatnya dari Tangerang hingga Gresik. Proyek tersebut memiliki panjang sekitar 946 km.
Untuk pembangunan GSW, pemerintah juga membuka peluang pengerjaan dengan skema pembiayaan oleh swasta. Nantinya investasi juga dimungkinkan untuk menjadi multi sektor. Hal ini karena nantinya GSW juga punya potensi untuk dibangun dalam satu kesatuan dengan beberapa infrastruktur lain seperti jalan tol di atas GSW, fasilitas pembangkit listrik, sampai kawasan permukiman.
ADVERTISEMENT
Foto: Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Lilik Retno Cahyadiningsih ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (7/5).