Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kereta Cepat Indonesia Garapan PT INKA Ditargetkan Beroperasi di 2023
30 September 2022 17:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) sedang menyelesaikan pembuatan kereta cepat. Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan bahwa proyek tersebut telah melalui riset bersama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atau Dikti.
ADVERTISEMENT
Budi menegaskan Indonesia harus mampu membuat teknologi kereta cepatnya sendiri.
"Kita sudah buat protitipe. Riset sudah lama sebenarnya sama Dikti. Kita coba, harus berani coba," kata Budi saat ditemui di Muamalat Tower, Jakarta, Jumat (30/9).
Karena risetnya sudah berlangsung sejak lama, Budi menargetkan tahun depan kereta cepat buatan Indonesia tersebut bisa beroperasi. "Insyaallah tahun depan. Nanti di Makassar-Parepare," ungkap Budi.
Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa kolaborasi tersebut juga melibatkan perguruan tinggi. Pihak-pihak tersebut bertugas membantu PT INKA dalam melakukan riset.
Kereta Tenaga Hidrogen
Tak hanya kereta cepat, PT INKA saat ini juga sedang mengembangkan kereta bertenaga hidrogen. Budi membandingkan dengan Berlin, Jerman, karena di sana teknologi kereta bertenaga hidrogen sudah menjadi moda transportasi yang digunakan.
ADVERTISEMENT
"Ada dua, kita memang menggunakan feul cell, mengubah hidrogen menjadi tenaga, atau mesin biasa diganti. Itu gas hidrogen masih mahal di Indonesia tapi ke depan saya yakin lebih murah," kata Budi.
Meski saat ini hidrogen harganya masih mahal, Budi menyebut teknologi ini lebih praktis. Dia membandingkan dengan tenaga baterai yang perlu dibangun infrastruktur pendukung seperti pos pengisian baterai.
"PT INKA sudah bertransformasi diri, dari yang awalnya membuat kereta saja sekarang kita buat peti kemas berpendingin. Kita buat bus listrik dan kita kembangkan ke kendaraan berbasis hidrogen," pungkasnya.