Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pemerintah menamai Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi Whoosh, singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal. Setelah ini akan dibuka sayembara untuk menentukan logo Whoosh yang akan dipasang di segala properti KCJB , mulai dari gerbong hingga stasiun.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan cerita di balik nama Whoosh lahir dari diskusi bersama Presiden Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Tim Panel Sayembara Triawan Munaf, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Ini unik. Dalam 3 Minggu terakhir kami berdialog, Pak Presiden, Pak Pratikno, Pak Triawan, Pak Erick Thohir dan kawan-kawan japri-japrian dan diskusi," kata Budi saat konferensi pers, Kamis (21/9).
Nama Whoosh juga mempertimbangkan faktor di mana identitas Kereta Cepat ini tidak hanya diterima di lokal tapi dunia. Whoosh dalam bahasa inggris berarti suara mendesing. Pada konteks lokal, kata Whoosh sering diucapkan untuk menggambarkan sesuatu yang bergerak sangat cepat.
"Jadi di lapangan banyak yang kayak kita ngomong, 'siapa kita jaya', kalau di sana (Kereta Cepat), ungkapan kegembiraan itu ngomong 'whoosh whoosh whoosh," ujar Budi Karya.
"Di lain waktu hampir bersamaan Pak Pratikno, Pak Presiden, dan saya bergabung, beliau juga mengatakan kalau namanya cepat di Indonesia kan whoosh whoosh, kita coba lah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki kecepatan 350 km per jam. Budi Karya mengatakan kereta cepat itu bahkan bisa menembus kecepatan 380 km per jam. Whoosh, kata Budi, mencerminkan kecepatan itu.
"Dari berbagai kata yang ada, Whoosh ini yang paling cepat. Pak Presiden punya peran yang banyak, tapi ini bentuknya dialog," tutur Budi Karya.