Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Keterbatasan Lahan hingga Investasi Mahal Jadi Kendala Pengusaha Bangun SPKLU
18 Februari 2025 19:33 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Bagi kami tantangan pengembangan SPKLU ini ya itu tadi ketersediaan lahan, bagaimana kita itu mencari paham untuk pemasangan SPKLU itu agak susah," ucap Cawir di acara Coffee Morning Rencana Pengembangan SPKLU Tahun 2025 s.d 2030, di Jakarta, Selasa (18/2).
Untuk itu, APPKLI mengubah strategi pemasarannya lewat pemasangan SPKLU di gedung-gedung, mal, perkantoran, dan apartemen.
Cawir membeberkan tantangan lainnya yaitu sebaran daerah pengguna electric vehicle (EV) masih terbatas, paling banyak ada di perkotaan.
Kemudian, masalah biaya investasi yang masih cukup mahal antara lain untuk pengadaan charger, material instalasi, sewa lahan, biaya penyambungan dan Uang Jaminan Langganan (UJL), hingga biaya minimum 40 Jam.
Belum diterapkannya biaya layanan menjadi salah satu faktor tantangan pemasangan SPKLU. Dari sisi peraturan, belum tersedianya regulasi Pemerintah Daerah (Pemda) yang mendukung juga menjadi tantangan.
ADVERTISEMENT
"Biaya investasi, kalau di rest area tuh yang nggak boleh saluran udara pake kabel bawah tanah itu kami bisa kena Rp 300 juta, jadi nih sudah deket kayak harga charger-nya," jelas Cawir.