Ketika Paviliun Indonesia Eksis dalam China-ASEAN Expo ke-18 di Nanning

12 September 2021 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paviliun bernuansa merah dan putih sebagai bahagian dari China-ASEAN Expo ke-18 di kota Nanning, Provinsi Guangxi diresmikan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Paviliun bernuansa merah dan putih sebagai bahagian dari China-ASEAN Expo ke-18 di kota Nanning, Provinsi Guangxi diresmikan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Paviliun Indonesia yang bernuansa merah dan putih sebagai bagian dari China-ASEAN Expo ke-18 di kota Nanning, Provinsi Guangxi, diresmikan pada 10 September 2021.
ADVERTISEMENT
Partisipasi Indonesia tahun ini disiapkan dengan apik melalui kolaborasi Indonesia Inc di Tiongkok, yakni KJRI Guangzhou, KJRI Shanghai dan KBRI Beijing dan didukung Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Kali ini ikut berpartisipasi 21 perusahaan Indonesia yang memiliki distributor yang perlahan lahan merambah pasar Tiongkok. Produk-produk unggulan RI yang ditampilkan seperti sarang burung walet, makanan dan minuman, perhiasan hingga furniture berhasil menarik minat masyarakat lokal untuk membeli dan melakukan transaksi.
Paviliun bernuansa merah dan putih sebagai bahagian dari China-ASEAN Expo ke-18 di kota Nanning, Provinsi Guangxi diresmikan. Foto: Dok. Istimewa
Pembukaan Paviliun Indonesia oleh Wakil Dubes Dino R. Kusnadi, semakin meriah dengan tampilan pertunjukkan seni tari yang dibawakan oleh sanggar tari dari Kota Yingde.
Sanggar tari Yingde beranggotakan generasi kedua Guiqiao (returned overseas Chinese) yang dulu pernah tinggal di Indonesia tetapi hingga kini masih terus melestarikan budaya Indonesia walau sudah menetap di RRT.
ADVERTISEMENT
Seluruh penari merupakan warga lokal Tiongkok, namun mereka secara luwes mampu menari 15 tarian tradisional, mulai dari Tari Yamkorambe asal Papua, Tari Badinding asal Sumatra Barat hingga Tari Jengger asal Bali. Kiprah Sanggar Tari Yingde juga telah dikenal luas oleh masyarakat di dalam maupun luar RRT.
Tampilkan kolaborasi apik sanggar tari Yingde dengan kelompok seni gamelan dari Guangxi di acara pembukaan, telah memukau ratusan pengunjung yang memadai Paviliun Indonesia.
Penampilan gamelan juga terbilang unik karena seluruh pemain merupakan mahasiswa S2 dari Universitas Seni Guangxi. Mereka tertarik pada musik gamelan.
Paviliun bernuansa merah dan putih sebagai bahagian dari China-ASEAN Expo ke-18 di kota Nanning, Provinsi Guangxi diresmikan. Foto: Dok. Istimewa
Para mahasiswa ini belajar secara tekun dan berlatih di bawah binaan Rendy, Dosen Seni asal Bandung. Alat musik gamelan yang dipakai merupakan koleksi Museum Seni Guangxi, yang secara khusus dipinjamkan untuk kegiatan Pembukaan Paviliun Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketatnya protokol kesehatan untuk masuk ke area CAEXPO tidak mengurangi animo masyarakat dan pengusaha setempat untuk berkunjung ke Paviliun Indonesia.
Pada acara Pembukaan, terlihat antusiasme masyarakat sangat tinggi, mulai dari antrean untuk berfoto dan wawancara bersama para pelaku seni, kunjungan ke booth produk Indonesia, hingga diskusi bisnis yang terjadi silih berganti di ruang pertemuan "one on one" Paviliun.
Salah satu kesepakatan bisnis yang berhasil dirampungkan berupa penandatanganan kerja sama produksi gelatin halal antara Gansu AminBio Halal Gelatin dan PT Makmur Berkah Gelatin Halal senilai USD 30 juta. Penandatanganan disaksikan Wagub Provinsi Gansu dan Wakil Dubes RI serta Fungsi Ekonomi KJRI Guangzhou.
Perhelatan CAEXPO masih berlangsung hingga Senin, 13 September. Kita tunggu kejutan menarik lainnya dari Kota Nanning, RRT. Yang pasti Panggung Budaya di Paviliun Indonesia akan terus diisi dengan berbagai kegiatan tari guna membuat betah pengunjung melakukan pembicaraan dan transaksi dengan para peserta. Bravo Indonesia Inc di Tiongkok!
ADVERTISEMENT