Ketimpangan Pekerja Perempuan & Laki-laki Masih Terjadi di Industri Pertambangan

18 April 2022 13:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja melakukan proses peleburan nikel di Soroako, Sulawesi Selatan. Foto: AFP/BANNU MAZANDRA
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja melakukan proses peleburan nikel di Soroako, Sulawesi Selatan. Foto: AFP/BANNU MAZANDRA
ADVERTISEMENT
Dari berbagai sektor industri pekerjaan yang ada, pertambangan adalah salah satu sektor yang cukup identik dengan patriarki atau maskulinitas. Tidak hanya dari sisi kuantitas, pekerja perempuan masih mengalami diskriminasi dari segi pengupahan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, di Indonesia jumlah pekerja perempuan di sektor pertambangan hanya 115 ribu orang, sedangkan laki-laki berjumlah 1,28 juta orang. Ada perbedaan jumlah yang cukup mencolok antara pekerja perempuan dan laki-laki dalam dunia pertambangan.
Sementara itu, sektor listrik, air dan gas hanya mempekerjakan 46 ribu pekerja perempuan, sedangkan laki-laki sebanyak 347 ribu orang. Kedua sektor ini merupakan sektor dengan jumlah perempuan terendah.
Survei Angkatan Kerja Nasional per Agustus 2021 menyebutkan, selama 3 tahun terakhir, proporsi pekerjaan perempuan di industri tambang Indonesia terus menyusut dan hanya berada pada kurang dari 10 persen jumlah keseluruhan tenaga kerja di sektor tersebut. "Artinya kurang dari 10 persen, pastinya laki-laki lebih dari 90 persen," ungkap Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa), Lenny N Rosalin dalam Perempuan-Perempuan di Dunia Tambang, Senin (18/4).
ADVERTISEMENT
Diskriminasi Upah Pekerja Perempuan di Dunia Tambang
Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengungkapkan, data BPS per Agustus 2021, menunjukkan bahwa jumlah pekerja menurut lapangan pekerjaan, terutama sektor pertambangan dan penggalian, perempuan masih tertinggal jauh dari laki. Saat ini jumlah pekerja perempuan hanya sekitar 578 ribu orang dan laki-laki sekitar 996 ribu orang.
Tidak hanya tertinggal dari segi jumlah, lanjut Bintang, diskriminasi datang dari segi upah yang diterima pada sektor pertambangan dan penggalian. Bintang menambahkan, data BPS Agustus 2021 mengungkapkan rata-rata upah perempuan di sektor pertambangan hanya sekitar Rp 3 juta dan Rp 3,7 juta untuk laki-laki.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/8/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Menurut Bintang, kesenjangan dan kerentanan perempuan tidak disebabkan akibat kelemahan diri sendiri, akan tetapi konstruksi sosial yang sudah sangat kental melekat dan berkembang di Indonesia dengan budaya patriarki.
ADVERTISEMENT
"Hal ini menyebabkan perempuan menjadi tertinggal dan diskriminasi dalam berbagai sektor pembangunan," tutur Bintang.
"Mari lah kita dahulukan tanpa lelah semangat kesetaraan gender demi kemajuan bangsa," lanjutnya.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa), Lenny N Rosalin menambahkan, pada tahun 2025, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 135 miliar per tahun. Hal ini dapat dicapai dengan syarat adanya partisipasi ekonomi perempuan ditingkatkan.
Hal senada disampaikan Bintang bahwa ada korelasi terhadap kemajuan perusahaan dengan upaya pengarusutamaan di Indonesia. Sesuai dengan penelitian dari International Labor Organization (ILO) per Juni 2020, pengarusutamaan gender di tempat kerja bukan hanya sekadar kepentingan.
Pengarusutamaan gender memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, seperti peningkatan produktivitas, kinerja pegawai dan peningkatan keuntungan. Berdasarkan hal tersebut, Bintang mengingatkan agar pembangunan di segala sektor mengedepankan prinsip kesetaraan dan upaya-upaya pengarusutamaan gender.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Lenny berharap agar semua elemen masyarakat dapat bersinergi bersama guna menciptakan lapangan kerja yang kondusif dan layak bagi perempuan termasuk dalam pertambangan.
***
Ikuti giveaway kumparanBISNIS dan dapatkan hadiah saldo digital total Rp 1,5 Juta, klik di sini. Kegiatan giveaway ini terbatas waktunya, ayo segera gabung!