Ketua GAPKI: Mau Sampai Kiamat Masalah Sawit dengan Uni Eropa Tidak Akan Selesai

3 November 2023 11:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono mengatakan, permasalahan minyak kelapa sawit (CPO) dengan Uni Eropa tidak akan ada habisnya.
ADVERTISEMENT
Terbaru Uni Eropa akan memberlakukan benchmarking kepada negara yang ingin ekspor komoditas. Hal itu merupakan aturan turunan dari UU Anti-Deforestasi Uni Eropa (EUDR).
Adapun benchmarking nantinya akan terbagi menjadi tiga yakni, berisiko tinggi, sedang, dan rendah. Tidak hanya sawit saja yang terpengaruh dengan benchmarking ini melainkan juga komoditas lain, seperti kayu, karet, kopi, dan cokelat.
Eddy mengatakan, selalu akan ada saja aturan baru yang dikeluarkan Uni Eropa untuk komoditas Indonesia, terutama sawit dan akan menjadi tantangan bagi para pengusaha.
Apalagi, aturan benchmarking tersebut bisa membuat harga sawit Indonesia terus turun. Adapun saat ini harga CPO berada di kisaran USD 900 - 1.000 per Metrik Ton (MT).
“Ini yang akan menekan kita, ‘eh kalian kan dari high risk country, harganya jangan segini dong’ kan bisa tekan harga, nah itu yang khawatirkan kan, dan negara lain akan mengikuti benchmarking itu,” jelas Eddy.
ADVERTISEMENT
Padahal, untuk aturan deforestasi sendiri Indonesia dinilai sudah tidak memiliki masalah. Sebab, sejak adanya aturan Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/ Tahun 2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut, sudah tidak ada lagi ekspansi lahan bagi perusahaan sawit.