Ketua Komisi IV Minta Mentan Mundur Jika Tak Bisa Rampungkan Vaksin PMK 3 Bulan

23 Mei 2022 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) meninjau sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Desa Sembung, Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/5/2022). Foto: Rizal Hanafi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) meninjau sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Desa Sembung, Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/5/2022). Foto: Rizal Hanafi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meragukan keterangan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang optimistis vaksin penyakit mulut dan kaki (PMK) bisa selesai dalam 3 bulan. Dirinya menantang jajaran Kementerian Pertanian untuk menyelesaikan apa yang disampaikan Syahrul tersebut.
ADVERTISEMENT
Alasan Sudin meragukan kemampuan Mentan Syahrul dan jajarannya karena pabik vaksin di Surabaya sudah tutup sejak 1989.
"Jawab aja, enggak apa-apa (silakan). Bisa tiga bulan, Anda jamin?,” kata Sudin pada rapat kerja Komisi IV DPR dengan Menteri Pertanian, Senin (23/5).
Dirinya bahkan mengancam mengusulkan pencopotan jabatan Dirjen bila nanti tak bisa menyanggupi apa yang sudah dikatakan. “Saya masukkan ke kesimpulan rapat. Jika tidak bisa, Anda dan Dirjennya saya minta diberhentikan jika bicara bisa,” tegasnya.
Menurut dia tidak mungkin vaksin PMK bisa rampung hanya 3 bulan. Pasalnya sampai hari ini Indonesia tidak punya vaksin untuk PMK. Kalaupun pergi ke Brasil, kata Sudin, juga tidak bisa lantaran serotipe-nya berbeda.
“Bibit vaksinnya dari mana? (tahun) 1989 pabrik di Surabaya tutup, pabrik vaksin. India? India ada vaksinnya tapi India enggak mau ekspor vaksinnya. Saya sudah cek,” tegas dia.
ADVERTISEMENT
Kalaupun nantinya Indonesia impor vaksin, Sudin mempertanyakan sumber anggarannya dari mana. Belum lagi anggaran untuk vitamin hingga antibiotik untuk ternak.
“Impor vaksin dari mana? Bank vaksin cuma 4-5 negara yang memiliki. Kalau gak 5 negara setuju tidak akan ada impor vaksin ke Indonesia,” pungkas dia.
Pada forum yang sama, Mentan Syahrul mengatakan bahwa pihaknya menargetkan vaksin PMK akan rampung sebelum Agustus dan akan segera dilakukan vaksinasi massal.
“Pada saat Pusvetma (Pusat Veteriner Farma) Kementan membuat vaksin PMK yang ditargetkan selesai sebelum Agustus 2022, selanjutnya akan dilakukan vaksinasi massal ke seluruh populasi ternak yang berpotensi terkena PMK,” ujar dia.