Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ketua Komisi VII DPR Kritik Luhut Bocorkan Kenaikan BBM: Bikin Panic Buying!
23 Agustus 2022 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sugeng mengatakan, pernyataan Luhut berdampak kepada terjadinya rush atau panic buying, khususnya Pertalite di berbagai SPBU. Hal ini juga lantas menyebabkan kelangkaan sehingga terjadi antrean yang mengular.
"Mohon maaf saya kritik Menko Marves Luhut Pandjaitan, yang mengumumkan bahwa minggu depan akan ada kenaikan BBM, ini terjadi rush di mana-mana, di pom bensin Pertamina khususnya di-rush oleh pengguna pertalite," katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa (23/8).
Sugeng menjelaskan, rush tersebut memengaruhi fluktuasi kuota penyaluran yang tidak terduga, terutama dalam tiga hari ke belakang lantaran pernyataan dari Luhut tersebut. Adanya kondisi tidak terduga tersebut memaksa Pertamina mematangkan kembali data-data untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR untuk membahas rencana kenaikan BBM subsidi, sehingga harus ditunda maksimal hingga lusa.
ADVERTISEMENT
"Dengan fenomena terakhir, bahwa ada situasi yang sifatnya critical, per Oktober saja jika tidak ada fenomena rush tadi sudah dipastikan habis, kalau tidak ditambahi kuotanya 5 juta kiloliter sebagaimana kita sepakati di RDP 2 bulan lalu," pungkasnya.
Sugeng menjelaskan, Komisi VII DPR dalam RDP dua bulan lalu telah menyetujui penambahan kuota Pertalite dalam APBN 2022 sebesar 5,45 juta kilo liter, serta Solar ditambah sebesar 2,29 juta kiloliter.
Namun, penambahan kuota BBM subsidi tersebut urung dilakukan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR, di saat realisasi penyalurannya sudah semakin menipis, hingga diperkirakan pasokan bakal habis di Oktober 2022.
Sebelumnya, Luhut memberi sinyal harga BBM akan segera naik. Ia menyebut kenaikan harga BBM akan diumumkan Presiden Jokowi pekan ini. Kenaikan harga Pertalite sudah bisa ditahan lagi sebab subsidi energi mencapai Rp 502 triliun.
ADVERTISEMENT
"Nanti mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana mengenai kenaikan harga (BBM) ini. Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian," ujar Luhut dalam acara kuliah umum dan talk show visi maritim 2045 di Universitas Hasanuddin, Jumat (19/8).