Ketua LPS Sebut Pelemahan Rupiah Bikin Tabungan Valas Turun

28 Mei 2024 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data Bloomberg pukul 14.56 WIB, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.090, terkontraksi sebesar 19 poin atau 0,12 persen terhadap dolar AS.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, tren pelemahan rupiah berimbas pada menurunnya tabungan valuta asing (valas), utamanya di bawah Rp 2 miliar.
"Kalau kita lihat pembagian, yang valasnya tumbuh paling besar itu tabungan di atas Rp 5 miliar. Kalau tabungan di antara Rp 100 juta hingga Rp 2 miliar itu pertumbuhannya negatif," kata Purbaya dalam konferensi pers di kantor LPS, Jakarta, Selasa (28/5).
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Di sisi lain, simpanan valas antara Rp 200 juta hingga Rp 500 juta terkontraksi paling dalam atau turun 13 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Kemudian, tabungan Rp 200 juta hingga Rp 1 miliar juga konsisten mengalami kontraksi terus menerus sejak bulan Januari hingga April tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Untuk tabungan valas di bawah Rp 100 juta juga mengalami kontraksi 4,57 persen yoy. Penurunan ini juga telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir," ungkapnya.
Purbaya menyebut tren menurunnya tabungan valas disebabkan oleh masyarakat yang mengambil keuntungan (take profit) di tengah lemahnya rupiah.
"Jadi mungkin mereka sebagian take profit atau perlu dana tambahan untuk kegiatan mereka," kata Purbaya.