Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebut kondisi perekonomian global di 2025 penuh dengan ketidakpastian. Ia memproyeksi, pertumbuhan ekonomi akan stagnan atau sideways.
ADVERTISEMENT
"Untuk 2025 pertumbuhan ekonomi global juga diperkirakan masih sideways. Sideways artinya tidak akan ada perubahan berarti dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Mahendra dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (26/6).
Mahendra mengatakan ekonomi global saat ini mengalami divergensi yang tinggi. Kondisi tersebut dipicu oleh inflasi di Amerika Serikat (AS), risiko stagflasi di Eropa, serta perlambatan ekonomi di Tiongkok.
Menurutnya, kondisi yang dialami Indonesia tahun ini diperkirakan kurang lebih akan sama di tahun depan.
"Apakah akan ada pertumbuhan di tahun depan? Tergantung dari perkembangan di Tiongkok. Lalu kebijakan moneter global mulai akan menuju konvergensi dengan suku bunga yang diperkirakan akan turun, namun di lain pihak ruang pemerintah- pemerintah negara-negara Barat terutama dan negara industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas," katanya.
Adapun, sejumlah lembaga keuangan dunia memproyeksi ekonomi global tumbuh 2,7 persen hingga 2,7 persen hingga 3,2 persen di 2025.
ADVERTISEMENT
Mahendra melanjutkan, kinerja ekspor RI masih tertekan seiring penurunan harga komoditas dan permintaan global. Meski begitu, ia memastikan pertumbuhan ekonomi akan meningkat seiring dengan ekspansi yang dilakukan pemerintah.
"Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat seiring dengan ekspansi pemerintah, namun persistensi kenaikan pertumbuhan akan dipengaruhi oleh keberhasilan reformasi struktural dan terjaganya investasi," katanya.