Ketum Kadin Pastikan Munas Tetap Digelar di Kendari, Dibuka Jokowi

28 Juni 2021 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KADIN Rosan P. Roeslani (kedua kiri) di Jakarta, Selasa (5/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KADIN Rosan P. Roeslani (kedua kiri) di Jakarta, Selasa (5/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, memastikan Musyawarah Nasional Kadin bakal tetap digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara.
ADVERTISEMENT
Kepastian ini disampaikan Rosan usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (28/6). Rosan didampingi dua calon ketua umum yakni Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid.
"Kami menghadap Bapak Presiden hari ini melaporkan persiapan Munas Kadin tanggal 30 dan 31 di Kendari. Alhamdulillah Pak Presiden mendengarkan, dan insyaallah akan menghadiri acara di Kendari," ujar Rosan dalam virtual conference Istana Negara, Senin (28/6).
Rosan mengatakan pelaksanaan Munas ini bakal dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Selain itu juga akan menerapkan konsep hybrid, di mana jumlah anggota yang ikut bakal dibatasi.
Arsjad Rasjid mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia periode 2021-2026 di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/5). Foto: Dok. Istimewa
Rosan merinci, rencananya Munas hanya akan diikuti offline setidaknya 200 anggota. Di mana pada acara pembukaan dengan Jokowi hanya dihadiri oleh 100 orang maksimal.
ADVERTISEMENT
"Rencananya sekitar 200 orang tapi terpisah, jadi dengan Pak Presiden hanya 100 orang saja. Itu terbuka di tengah laut acaranya dan persiapan berjalan dengan baik," jelas Rosan.
Selain acara pemilihan ketua umum organisasi, dalam kegiatan ini juga bakal diselenggarakan vaksinasi massal. Kadin menjadwalkan bakal melakukan vaksinasi terhadap 15 ribu orang.
"Termasuk dalam kegiatan itu kita akan vaksinasi besar-besaran 15 ribu vaksinasi," jelasnya.
Sebelumnya, sebagian anggota Kadin telah menggelar konferensi pers terlebih dahulu dan meminta agar pelaksanaan Munas diundur. Waketum Kadin Suryani Motik meminta acara ditunda mengingat meledaknya kasus COVID-19, sehingga ia bersama sebagian anggota menyatakan tak ingin Kadin jadi klaster penambahan kasus.