Ketum Muhammadiyah: RI Berduka Kehilangan Faisal Basri, Ilmuwan Pejuang

5 September 2024 9:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepergian Faisal Basri pada Kamis (5/9) menjadi duka mendalam bagi banyak pihak. Ketua Umum PP Muhammadiyah Anwar Abbas menilai saking besarnya sosok Faisal Basri, kabar lelayu pagi ini menjadi duka bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum MUI ini bercerita Faisal Basri adalah seorang dosen dan ahli ekonomi yang sangat disegani dan dihormati karena pemikirannya yang luar biasa. Dia juga dikenal karena perjuangannya yang tidak pernah mengenal lelah. Terkadang dalam keadaan sakit pun, dia tetap hadir di acara sebagai narasumber.
"Bahkan di suatu kesempatan beliau saya lihat hanya tampil beberapa menit saja kemudian terpaksa turun dari podium karena tidak mampu menahan sakit untuk kembali ke tempat penginapannya bagi beristirahat," katanya Anwar dalam keterangannya, Rabu (5/9).
Faisal dikenal juga sebagai seorang dosen dan ekonom yang sangat kritis yang analisis dan argumennya tampak di bangun di atas landasan teoritis yang kuat yang bisa dipertanggungjawabkan. Dia termasuk ilmuwan langka yang berani menyampaikan pendapatnya di depan publik meskipun menentang arus.
ADVERTISEMENT
Sikapnya itu, bahkan membuat orang-orang di sekitarnya takut jika dia diserang rezim penguasa lantaran sebagai pembicara, dia blak-blakan berkomentar tajam dan kritis.
Ekonom Faisal Basri dalam program Diptalk kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Tapi itulah Faisal Basri, dia tidak mengenal istilah takut karena dia yakin akan kebenaran dari yang dia sampaikan," ujarnya.
Keyakinan Faisal Basri terhadap ucapan dan kritiknya karena dia percaya itu semua sesuai amanat konstitusi. Kemampuan yang jarang dimiliki dosen UI dan ilmuwan lain.
"Jadi kalau kita simpulkan Faisal basri adalah ilmuwan pejuang yang tidak hanya berhenti pada kata, tapi dia berusaha untuk memperdengarkan sikap dan pandangannya tidak hanya kepada publik tapi juga kepada sang penguasa melalui berbagai cara," ujarnya.