Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ketum PP Muhammadiyah Kunjungi Proyek Pabrik Gula, Ajak Sejahterakan Petani
12 Agustus 2024 23:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengunjungi proyek pabrik gula milik PT Wadah Karya Rembang di Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Senin (12/8). Pada kesempatan itu, ia melakukan panen demplot tebu dan uji coba mesin giling gula merah didampingi Direktur Utama PT Wadah Karya Kamadjaya, Bupati Rembang Abdul Hafidz, dan mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.
ADVERTISEMENT
“Sebagai bangsa besar yang dianugerahi tanah yang subur, miris rasanya menyaksikan kita masih terus mengimpor pangan dalam jumlah yang besar. Dulu, kita ini pengekspor gula terbesar kedua di dunia, tapi sekarang kita malah impor. Industri gula nasional harus bangkit. Kebijakan pemerintah harus berpihak pada kesejahteraan petani tebu," tegas Haedar.
Mengacu data BPS 2023, produksi gula hanya mencapai 2,4 juta ton. Untuk menutupi kekurangannya, pemerintah melakukan impor gula sebesar 6 juta ton. Kualitas tebu yang menurun padahal luas lahan meningkat menjadi salah satu persoalan mendasarnya. Karena itu, Muhammadiyah berkomitmen untuk mendorong reformasi tata kelola sumber daya alam yang inklusif dan berkeadilan.
ADVERTISEMENT
Kehadirannya didampingi sejumlah pimpinan Muhammadiyah seperti Sekretaris PP Muhammadiyah Sayuti, Ketua Majelis Dikti Litbang Bambang Setiaji, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Yamin. Hadir juga Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis Fajar Riza Ul Haq, Ketua Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jebul Suroso, dan Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari.
Disaksikan ratusan petani tebu, PT Wadah Karya Rembang dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menandatangani Nota Kesepahaman tentang penelitian dan pengembangan varietas tebu untuk konversi lahan terbengkalai dan eks tambang.
Menurut Haedar, Perguruan Tinggi Muhammadiyah didorong melakukan riset untuk meningkatkan produksi tebu nasional dengan memperbaiki kualitas tebu, pengembangan agro-teknologi berbasis IT, dan praktik smart farming dalam perkebunan tebu.
Pabrik Gula Gendhis Multi Manis (GMM) di Blora, Kamadjaya, bercerita, sebagai orang yang telah bergelut puluhan tahun di industri gula, dukungan Muhammadiyah ini luar biasa. Ini dakwah ekonomi yang bisa membantu nasib petani tebu dan menyelamatkan produksi gula nasional.
ADVERTISEMENT
"Saya bersyukur bisa bergandengan tangan dengan Muhammadiyah, ahli pertanian dari kampus-kampusnya bisa membantu kami. Kalau bisa unit usaha Muhammadiyah ikut terlibat mengelola dan menjadi mata rantai utama dalam distribusi gula," ujar Kamadjaya.
Nota Kesepahaman tersebut mencerminkan komitmen Muhammadiyah untuk memperkuat pilar ekonomi umat dan kesejahteraan petani. Menurut Ketua LKKS PP Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq, kerja sama penelitian kedua lembaga ini menjadi pintu masuk bagi terjalinnya kemitraan lebih lanjut.
Muhammadiyah mempunyai sumber daya yang bisa dioptimalkan untuk mendukung kemandirian pangan dan energi. Terlebih ini sejalan dengan komitmen presiden terpilih Prabowo di tengah ancaman krisis pangan dan konflik global, menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Rekam jejak organisasi ini di bidang pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial telah teruji tapi di sektor ekonomi dan kesejahteraan umat masih butuh kerja ekstra. Muhammadiyah mampu berkontribusi dalam mewujudkan agenda kemandirian pangan pemerintahan baru nanti, di antaranya dengan mengembangkan inovasi teknologi di bidang pertanian yang ramah lingkungan," pungkas Fajar.
ADVERTISEMENT