Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Keuangan Kuat, BRI Tak Khawatir Utang BUMN Karya Menggunung
13 Juni 2023 21:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sunarso mengaku tak khawatir dengan hal tersebut. Alasannya, perusahaan telah membentuk cadangan yang sesuai dengan tingkat kolektibilitas BUMN karya.
"Kalau nanya tentang exposure (BUMN) karya di BRI nggak usah khawatir, semua sudah kita cadangkan sesuai dengan tingkat kolektibilitasnya," kata Sunarso di Brilian Club, Jakarta, Selasa (13/6).
Sunarso menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan cadangan yang cukup jika kolektibilitas belum lancar. Lebih lanjut, BRI mengeklaim sudah melakukan modificatiom loss atau memperhitungkan kerugian yang belum terjadi ketika menghitung laba rugi perusahaan.
"Bahkan dalam perhitungan di neraca dan laba rugi kita sudah menganut sistem yang namanya modification loss, artinya apa, rugi yang belum terjadi sudah kita perhitungkan seandainya itu rugi maka buku kita menjadi seperti apa," terang dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir tidak terima BUMN Karya disebut sebagai perusahaan negara yang bangkrut dan banyak utang. Hal itu dia katakan menyusul rencana konsolidasi BUMN Karya dari awalnya 9 perusahaan menjadi 4.
"Kembali kalau masalah Karya ini persepsi yang dibangun bangkrut apalagi banyak utang. Tapi begini, kadang kadang impact-nya yang tidak dirasakan," kata Erick saat ditemui di Shangri-La Hotel, Jakarta, Kamis (25/5).
Erick menjabarkan apa saja dampak positif pembangunan jalan tol yang sudah dilakukan BUMN Karya. Menurut dia, jalan tol yang terbangun saat ini bisa menekan ongkos BBM yang lebih besar karena kemacetan, apalagi BBM Indonesia masih mengandalkan impor.
Erick mencontohkan ketika mudik Lebaran 2023. Menurut dia masyarakat bisa menikmati perjalanan lancar tanpa macet karena adanya jalan tol.
ADVERTISEMENT
"Lalu kita bicara ongkos logistik, coba kalau jalan tol enggak ada, berapa ongkos logistik kita? Mahal. Akhirnya jalan-jalan desa rusak. Lihat tuh, jalan-jalan semua rusak. 40 persen jalan rusak, karena apa? Penggunaan angkutan yang melebihi kapasitas. Solusinya tol," tegas dia.