Kilang Balikpapan Siap Produksi BBM Setara Euro V Mulai Awal 2025

17 Juli 2024 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (8/1). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (8/1). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, mulai memproduksi BBM setara Euro V di awal tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman, mengatakan RDMP Balikpapan memasuki tahap mechanical completion. Dia juga berharap unit Crude Distillation Unit (CDU) IV yang sempat terbakar Mei 2024 lalu juga akan dioperasikan lagi.
Pasalnya, kata dia, penyelesaian RDMP Balikpapan dimulai dari pengoperasian CDU IV untuk meningkatkan kapasitas menjadi 360 ribu barel per hari, kemudian Residual Fluid Catlytic Cracking (RFCC) yang diestimasikan rampung Kuartal IV 2024.
"Setelah itu baru nafta block atau gasoline block untuk produksi gasoline yang Euro V jadi Januari Q1 2025, secara kontrak nanti operation acceptance nanti sampai September 2025," ungkapnya saat ditemui di Grha Pertamina, Rabu (17/7).
Menteri ESDM Arifin Tasrif meninjau proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kamis (6/4/2023). Foto: Dok. Kementerian ESDM
Taufik memaparkan, RDMP Balikpapan akan mengolah minyak mentah (crude) 360 ribu barel per hari menjadi propylene 240 ribu ton per tahun, LPG 340 ribu ton per tahun, dan sisanya berupa produk gasonline atau bensin.
ADVERTISEMENT
Setelah tuntas, RDMP Balikpapan nantinya akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia. Pasalnya, kapasitas Kilang Balikpapan akan melampaui kapasitas Kilang Cilacap, yang saat ini menjadi kilang dengan kapasitas terbesar.
Saat ini Kilang Cilacap mengolah 345 ribu barel minyak per hari (bph). Sementara Kilang Balikpapan ini nantinya bisa mengolah minyak mentah sebesar 360 ribu bph. Selain menaikkan kapasitas pengolahan minyak, nanti akan ada tambahan produksi produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun.