Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kim Johanes Diragukan Bisa Bikin Merpati Terbang Lagi
16 November 2018 18:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Keinginan manajemen PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) atau Merpati Airlines untuk terbang lagi dengan mengundang investor baru, mengundang keraguan. Salah satunya karena sosok Kim Johanes Mulia yang akan menyuntikkan dana ke Merpati, pernah gagal mengelola maskapai Kartika Airlines.
ADVERTISEMENT
Pengamat bisnis penerbangan, Arista Atmadji menilai, Kim akan menjalankan operasionalnya dengan gaya yang sama saat dia memimpin Kartika Airlines. Bahkan, Arista menyampaikan keraguan, karena melihat latar belakang pengalaman Kim yang pernah gagal menjalankan operasional Kartika Airlines.
"Kurang mengesankan sih, karena pengalamannya yang pernah gagal menjalankan Kartika Airlines," kata Founder yang juga Direktur Arista Indonesia Aviation Center, saat dihubungi kumparan, Jumat (16/11).
Kalaupun akhirnya Kim benar-benar mengelola Merpati Airlines, Arista menyarankan agar Kim mau menerima banyak kritik dan menjalankan corrective action. Hal ini untuk melakukan sejumlah perbaikan dalam strategi marketingnya.
"Saat ini juga sudah banyak kritikan yang masuk untuk beliau, terkait gaya pengelolaan nantinya. Semoga beliau cepat melakukan corrective action. Mengingat Ibu Sri Mulyani juga mengimbau agar (calon investor) juga dilihat track record-nya di dunia maskapai," ujar mantan eksekutif di Garuda Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
Peluang Merpati untuk beroperasi lagi terbuka, setelah Pengadilan Niaga Surabaya mengesahkan kesepakatan para kreditur dengan Merpati, terkait skema Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), pada Rabu (14/11) lalu.
Direktur Utama Merpati Airlines, Asep Ekanugraha bahkan mematok target, maskapainya akan terbang lagi pada 2019 mendatang. Terlabih ada investor yang siap menyuntikkan dana Rp 6,4 triliun. Investor tersebut tak lain adalah Kim Johanes Mulia, melalui PT Intra Asia Corpora.
Merpati sendiri masih dibebani kewajiban pembayaran utang, yang totalnya sebesar Rp 10,72 triliun.