Kinerja BUMN Infrastruktur: Waskita & HK Rugi; PTPP, WIKA, ADHI Masih Cetak Laba

11 April 2021 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengoperasikan alat berat di lokasi proyek jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Bengkulu Seksi Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (18/3/2021).  Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengoperasikan alat berat di lokasi proyek jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Bengkulu Seksi Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (18/3/2021). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sejumlah BUMN infrastruktur mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang tahun lalu. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Hutama Karya (Persero) atau HK menjadi dua BUMN yang rugi hingga triliunan rupiah.
ADVERTISEMENT
Sementara tiga BUMN lainnya, yaitu PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih mencatatkan laba tahun lalu. Namun, jumlahnya merosot tajam.
Kesemua BUMN tersebut selama ini mendapatkan banyak penugasan dari pemerintah, utamanya menggarap jalan tol. Berikut kumparan rangkum, Minggu (11/4).

Waskita Karya Rugi Rp 7,3 Triliun

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan kerugian Rp 7,37 triliun pada laporan keuangan 2020. Angka ini memburuk dibandingkan 2019 yang masih mencatatkan laba bersih senilai Rp 938,14 miliar.
Anjloknya kinerja keuangan BUMN yang masif membangun dan mengakuisisi jalan tol ini tak lepas dari turunnya pendapatan usaha, yakni sebesar 48 persen ke posisi Rp 16,19 triliun.
Terperosoknya kinerja keuangan BUMN infrastruktur ini sudah diprediksi oleh para ekonom hingga mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Bahkan dalam artikelnya di DISWAY.id, Dahlan menyebut Waskita Karya sebagai korporasi pelat merah terlalu memaksakan diri di proyek jalan tol milik pemerintah.
ADVERTISEMENT
Waskita Karya terlibat sebagai kontraktor sekaligus pemilik jalan tol. Di saat bersamaan, kemampuan permodalan Waskita Karya juga terbatas. Akhirnya, Perseroan mencari pendanaan dari perbankan hingga menerbitkan obligasi atau surat utang dengan tawaran imbal hasil tinggi.
Gerbang Tol Aceh di Jalan Tol Trans Sumatera. Foto: Dok. Hutama Karya

Hutama Karya Rugi Rp 2,09 Triliun

Tak hanya Waskita. Hutama Karya juga menanggung kerugian yang dalam sepanjang tahun lalu mencapai Rp 2,09 triliun. Kinerja keuangan dari BUMN penerima penugasan proyek jalan Tol Trans Sumatera ini, menurun tajam dibandingkan tahun 2019 yang masih mencatatkan laba bersih Rp 1,99 triliun.
Pendapatan Perseroan juga turun dari Rp 26,39 triliun di 2019 menjadi Rp 21,64 triliun di 2020. Di saat bersamaan, beban umum dan administrasi meningkat 61 persen menjadi Rp 1,15 triliun. Biaya keuangan akibat pembayaran beban bunga pinjaman juga melonjak 215 persen di 2020 menjadi Rp 2,55 triliun.
ADVERTISEMENT
Hutama Karya mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk membangun jalan Tol Trans Sumatera. Penugasan itu dituangkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 serta Perpres Nomor 117 Tahun 2015.

PT PP Untung Rp 128,7 M, Tapi Anjlok 84 Persen

PT PP Tbk (PTPP) menjadi salah satu BUMN karya yang masih bisa meraup laba tahun lalu Rp 128,7 miliar. Sayangnya, keuntungan tersebut merosot hingga 84 persen dibandingkan perolehan 2019 (year on year) Rp 819 miliar.
Dalam laporan PTPP di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, pendapatan PTPP turun 32,83 persen menjadi Rp 15,83 triliun di 2020 dari sebelumnya Rp 23,57 triliun. Beban pokok pendapatan juga turun turun sebanyak 32,58 persen menjadi Rp 13,66 triliun.
ADVERTISEMENT
Namun, beban keuangan bertambah Rp 782,16 miliar menjadi Rp 894,58 miliar. Ini yang membuat laba perusahaan anjlok hingga 84 persen.
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Laba WIKA Anjlok, Jadi Hanya Rp 322 Miliar

PT Wijaya Karya Tbk (Persero) atau WIKA membukukan laba bersih sebesar Rp 322,34 miliar sepanjang 2020. Angka tersebut 54,81 persen lebih tinggi dari target perseroan akibat penyebaran COVID-19. Namun, laba bersih itu anjlok dalam jika dibandingkan realisasi laba perusahaan 2019 sebesar Rp 2,5 triliun.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menjelaskan, perusahaan masih memperoleh laba di masa sulit ini karena didukung oleh penjualan sebesar Rp 16,54 triliun. Angka itu sesuai laporan keuangan hingga 31 Desember 2020.
Kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari sektor infrastruktur dan gedung. Kemudian diikuti secara berturut-turut oleh sektor industri, energi, industrial plant, dan properti. Sementara arus kas positif Rp 141,28 miliar.
ADVERTISEMENT

Laba Adhi Karya Juga Merosot Jadi Rp 23,9 Miliar

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan laba bersih Rp 23,97 miliar sepanjang 2020. Laba dari BUMN kontraktor LRT Jabodebek ini turun 96,38 persen dibandingkan periode 2019 yang sebesar Rp 663,80 miliar.
Mengutip keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/4), pendapatan usaha perseroan juga menurun dari Rp 15,30 triliun di 2019 menjadi Rp 10,82 triliun di 2020. Sebaliknya, beban keuangan akibat pembayaran bunga pinjaman jatuh tempo meningkat 41 persen menjadi Rp 794,51 miliar.
Perseroan juga mencatat peningkatan liabilitas atau kewajiban (di dalamnya ada utang), yakni dari Rp 29,68 triliun menjadi Rp 32,51 triliun di 2020. Adhi Karya juga mencatatkan kenaikan aset 5,55 persen menjadi Rp 38,09 triliun.
ADVERTISEMENT