Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kinerja Induk Google (Alphabet): Iklan Youtube Turun & Persaingan Ketat TikTok
26 April 2023 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Perusahaan induk Google, Alphabet Inc (GOOGL) melaporkan kinerja perusahaan kuartal I 2023 melebihi perkiraan analis, termasuk pendapatan mencapai USD 69,79 atau Rp 1.040 triliun (kurs Rp 14.900 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari CNBC, Rabu (26/4), pendapatan Alphabet naik 3 persen menjadi USD 69,79 miliar, dari USD 68 miliar pada tahun sebelumnya. Perusahaan juga mencatatkan laba per saham sebesar USD 1,17 per saham, lebih baik dari yang diharapkan para analis.
Berkat pencapaian ini, saham Alphabet pun melonjak lebih dari 4 persen. Di sisi lain, perusahaan juga mengatakan jajaran direksinya mengesahkan pembelian kembali (buyback) saham senilai USD 70 miliar.
Persaingan Ketat dengan TikTok
Meski begitu, laba bersih perusahaan turun menjadi USD 15,05 miliar atau USD 1,17 per saham, jika dibandingkan USD 16,44 miliar, atau USD 1,23 per saham pada tahun sebelumnya.
Pendapatan yang cemerlang tersebut didukung oleh pendapatan dari iklan yang mengalahkan ekspektasi analis, namun turun dari tahun sebelumnya menjadi USD 54,55 miliar. Pendapatan iklan YouTube tetap sesuai ekspektasi analis, juga menurun dari tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Selain penurunan belanja iklan secara keseluruhan, YouTube juga menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan TikTok. Dengan begitu, Google harus melakukan efisiensi paling ekstrem dalam sejarah perusahaan.
Salah satunya adalah memberhentikan 12.000 karyawan atau sekitar 6 persen dari tenaga kerjanya pada Januari lalu. Bulan ini, CFO Alphabet Ruth Porat mengumumkan pemotongan "multi-tahun" untuk hal-hal seperti real estate, layanan karyawan, dan peralatan.
Alphabet melaporkan biaya USD 2,6 miliar terkait dengan PHK dan pengurangan ruang kantor selama kuartal tersebut.
Selain itu, Google akhirnya menghasilkan keuntungan dalam bisnis Google Cloud, yang bersaing dengan Amazon dan Microsoft, dengan pendapatan operasional USD 191 juta, menyusul kerugian USD 706 juta tahun lalu.
Pendapatan lain mencakup Google Verily dan perusahaan mobil self-driving Waymo mencapai USD 288 juta, turun dari USD 440 juta tahun lalu. Pendapatan Pencarian dan Lainnya Google mencapai USD 40,36 miliar, naik sedikit dari USD 39,62 miliar tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Tantangan Google: ChatGPT
Adapun Google merasakan tekanan dari popularitas chatbot ChatGPT berbasis AI, yang diluncurkan akhir tahun lalu oleh Microsoft didukung OpenAI. Perusahaan dengan cepat meluncurkan chatbot AI-nya sendiri yang disebut Bard selama kuartal tersebut.
CEO Alphabet, Sundar Pichai, buka suara terkait kemitraan Google dengan pembuat ponsel seperti Samsung dan Apple, mengingat ambisi Microsoft dengan Bing.
Pichai mengatakan kesepakatan selalu kompetitif. Untuk Google, katanya, semuanya dimulai dengan terus berinovasi dan meningkatkan pencarian dan memastikan kami memimpin di sana.
Dia menilai, Google saat ini memegang lebih dari 90 persen pangsa pasar pencarian. Dengan demikian, dia merasa nyaman bahwa Google akan terus meningkatkan pencarian dan akan bersaing dalam penawaran besar.