Kinerja Moncer! BUMI Resources Raup Laba Bersih Rp 5,71 T di Kuartal III 2022

2 November 2022 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tambang batu bara Indika Energy. Foto: Indika Energy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tambang batu bara Indika Energy. Foto: Indika Energy
ADVERTISEMENT
Emiten tambang batu bara grup Bakrie dan Salim Group, PT BUMI Resources Tbk (BUMI) dan entitas anak merilis laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2022.
ADVERTISEMENT
BUMI Resources berhasil mencatatkan kinerja yang positif, ditandai dengan laba bersih senilai USD 365,10 juta atau setara Rp 5,71 triliun (asumsi kurs Rp 15.646 per dolar AS). Laba bersih ini melonjak 473,76 persen dibanding kuartal III 2021 sebesar USD 63,7 juta atau Rp 966,65 miliar.
Melesatnya laba bersih ini ditopang oleh pendapatan emiten bersandi BUMI ini sebesar USD 1,39 miliar atau setara Rp 21,82 triliun. Pendapatan ini meningkat 109,37 persen dari USD 666,18 juta atau Rp 10,42 triliun.
Pendapatan BUMI Resources ini didorong oleh kontribusi segmen terbesar yaitu penjualan batu bara sebesar USD 1,38 miliar atau Rp 21,69 triliun. Penjualan batu bara tersebut naik 110,72 persen dibanding akhir September 2021 sebesar USD 657,94 juta atau Rp 10,29 triliun.
ADVERTISEMENT
Segmen ini terdiri dari penjualan ekspor sebesar USD 724,45 juta atau Rp 11,33 triliun dan lokal sebesar USD 662,03 juta atau Rp 10,35 juta. Berdasarkan pelanggan, BUMI menjual batu bara paling banyak ke Rwood Resources DMCC sebesar USD 441,71 juta, PT PLN (Persero) sebesar USD 189,08 juta, dan PT Jhonlin Group sebesar USD 186,99 juta.
Pendapatan BUMI Resources lainnya berasal dari segmen emas sebesar USD 7,22 juta dan jasa sebesar USD 1,1 juta. Adapun beban pokok pendapatan membengkak 114,61 persen, dari USD 666,18 juta di kuartal III 2021 menjadi USD 1,39 miliar di kuartal III 2022.
"Per tanggal 30 September 2022, total liabilitas jangka pendek konsolidasian grup melebihi aset lancar konsolidasiannya. Selain itu, grup juga mengalami defisit sebesar USD 2,52 juta. Kondisi ini mengindikasikan adanya ketidakpastian yang signifikan dalam kemampuan grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya," ujar manajemen BUMI, dikutip dari laporan keuangan.
ADVERTISEMENT
BUMI Resources terus berusaha untuk meningkatkan keunggulan operasionalnya melalui peningkatan volume produksi, penekanan biaya-biaya dan peningkatan efisiensi. Rencana strategis lainnya yang sedang dilakukan grup adalah mempercepat pengembangan BRMS, Arutmin dan anak anak usaha lainnya dengan memanfaatkan harga komoditas yang semakin membaik.