Kinerja Terus Membaik, GoTo Optimis Capai EBITDA Positif di Akhir 2023

20 Maret 2023 21:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layanan Gojek dan Tokopedia (GoTo). Foto: Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Layanan Gojek dan Tokopedia (GoTo). Foto: Gojek
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) semakin dekat dengan target profitabilitas. Hal ini tercermin dalam kinerja indikatif 2022 yang terus membaik.
Dalam rilis kinerja indikatif yang diterbitkan Senin (20/3), ekosistem digital terbesar di Indonesia ini berhasil mencatat pertumbuhan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) yang disesuaikan sebesar 52 persen year on year (yoy) dan 15 persen quarter on quarter (qoq) menjadi minus Rp 3,1 triliun di kuartal IV 2022.
Pertumbuhan ini menandakan peningkatan kuartal keempat secara berturut-turut yang didorong oleh kinerja solid dari unit bisnis on-demand services. Tak hanya mencatatkan pertumbuhan EBITDA yang disesuaikan, pendapatan bruto GoTo juga tumbuh 19 persen yoy menjadi Rp 6,3 triliun di kuartal IV tahun lalu. Hal ini menjadikan pendapatan bersih perusahaan melesat menjadi Rp 3,4 trilun dari Rp 1,1 triliun di kuartal IV 2021.
Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo, mengatakan, peningkatan kinerja perusahaan di kuartal IV 2022 menegaskan kemajuan pesat dalam percepatan langkah menuju profitabilitas.
“Dengan mempertajam fokus untuk mendorong monetisasi bagi pelanggan setia, pertumbuhan pendapatan tetap tercapai di tengah implementasi strategi pengurangan insentif dan pemasaran produk,” ujarnya.
Andre yakin, GoTo berada di jalur yang tepat untuk mencapai nilai positif EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV 2023. Pasalnya, selain mencatatkan pertumbuhan pendapatan, perusahaan pun terus disiplin dalam mengelola beban dan pendekatan layanan yang terukur yang diyakini dapat mendorong percepatan profitabilitas perusahaan.

Melakukan Berbagai Strategi

Selama kuartal IV tahun lalu, GoTo terus melaksanakan strategi optimisasi beban di seluruh kegiatan bisnisnya. Beban insentif dan pemasaran produk berkurang 34 persen yoy di kuartal IV 2022 senilai Rp 2,8 triliun.
Meski mengurangi pemberian insentif, GoTo terus mencatatkan pertumbuhan positif berkat upayanya untuk memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan setianya dengan berbagai layanan strategis. Hasilnya, rata-rata transaksi konsumen tumbuh 24 persen yoy mencapai Rp 9,6 juta per konsumen per tahun di kuartal IV 2022.
Pelanggan setia unit on-demand services dan e-commerce juga tumbuh 19 persen yoy, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari 60 persen dari total gross transaction value (GTV). Hal ini turut mendorong peningkatan margin kontribusi per pelanggan di kuartal IV 2022 sebesar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bersamaan dengan itu, GoTo pun mencatat peningkatan take rate sebesar 234 basis poin (bps) untuk on-demand services dan 32 bps yoy untuk e-commerce.
Induk usaha Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial (GTF) pun mencatatkan peningkatan GTV di tahun lalu. Berdasarkan rilis kinerja indikatif perusahaan GTV GoTo naik 33 persen yoy menjadi Rp 613 triliun jika dibandingkan dengan kinerja proforma tahun 2021. Sementara itu, GTV perusahaan tumbuh 18 persen yoy menjadi Rp 162 triliun di kuartal IV tahun lalu.
Direktur Keuangan GoTo, Jacky Lo, mengatakan, perusahaan terus mencatatkan pertumbuhan konsisten di tengah ketidakpastian makroekonomi tahun lalu.
“GoTo memandang positif capaian kinerja hingga saat ini, dan dengan posisi kas yang solid, kami yakin bisa mencapai arus kas operasional positif seiring dengan percepatan langkah menuju target profitabilitas di tahun ini,” kata Jacky.