Kinerja WIKA Terdampak Pandemi: Susah Dapat Kontrak hingga Proyek Dihentikan

25 Agustus 2020 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek MRT yang dibangun PT Wijaya Karya Tbk (Persero) di Taiwan. Foto: WIKA
zoom-in-whitePerbesar
Proyek MRT yang dibangun PT Wijaya Karya Tbk (Persero) di Taiwan. Foto: WIKA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BUMN Karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terkena dampak cukup dalam akibat pandemi virus corona, dari mulai kesulitan mendapatkan kontrak baru hingga proyek dihentikan sementara.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito, mengakui jika perseroan harus berjuang keras menghadapi banyak kendala di tengah pandemi.
"Yang kita hadapi di semester I dan khususnya kuartal II dari April sampai Juli, terus terang saja ada penurunan penjualan karena penurunan omzet kontrak baru," ungkap Agung BW dalam Public Expose Live 2020, Selasa (25/8).
Agung BW mengatakan, ada dua masalah utama yang kini dihadapi oleh WIKA. Pertama, perseroan kesulitan memperoleh kontrak baru baik dari BUMN maupun swasta.
Menurut dia, dampak pandemi ini dirasakan oleh semua sektor, sehingga hal tersebut membuat perusahaan-perusahaan lain juga harus melakukan koreksi termasuk menunda beberapa proyek.
Gedung Wijaya Karya Foto: instagram/@ptwijayakarya
"Dari kontrak baru kita akuin dari BUMN maupun swasta mereka mengoreksi capex-nya karena adanya pandemi ini. Proyek-proyek tidak dirilis pada kuartal II, sehingga untuk mendapat kontrak baru kita akuin sangat sulit," katanya.
ADVERTISEMENT
Perseroan juga kesulitan merealisasikan kontrak lama, karena rantai pasok baik untuk material maupun alat berat mengalami kendala, terutama pada daerah yang sempat melakukan PSBB secara ketat akibat pandemi virus corona.
Tak hanya itu, ketersediaan tenaga kerja pada periode Maret hingga Mei juga terkendala karena banyak yang pulang sehingga produksi tidak maksimal. Kendala kedua yaitu adanya permintaan penghentian proyek baik dari BUMN maupun swasta.
"Yang kedua, kami akui bahwa untuk BUMN ataupun swasta ada beberapa ada yang dihentikan sementara. Sehingga mempengaruhi penjualan WIKA," ujarnya.