Kisah Kampung Senjata di Perbatasan Afghanistan dan Pakistan

28 Agustus 2021 9:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampung Perajin Senjata di Perbatasan Pakistan-Afghanistan Foto: Abdul MAJEED / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Perajin Senjata di Perbatasan Pakistan-Afghanistan Foto: Abdul MAJEED / AFP
ADVERTISEMENT
Darra Adam Khel, satu kota di wilayah Pakistan, jadi pemasok peluru ke Afghanistan. Kota itu terletak 20 menit perjalanan dari jalan raya yang menghubungkan Islamabad dengan Peshawar. Sedikit ke timur dari Darra Adam Khel, sudah masuk wilayah Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Nama Darra Adam Khel sudah terkenal sebagai pasar senjata dan amunisi. Di sini, beragam jenis mulai dari senjata genggam seperti Beretta atau Glock, hingga senapan laras panjang AK-47 dan M-16, dijual murah dan mudah layaknya mainan. Tentu saja jenis rakitan, bukan orisinal buatan pabrik.
"Ingin Beretta atau AK-47 tiruan yang 'dijamin' sebagus aslinya dengan harga yang lebih murah? Datanglah ke Darra Adam Khel," tulis NBC News.
Di sini, harga peluru ukuran 9 mm untuk pistol jenis Beretta, harga per butirnya tak lebih mahal dari setangkup roti yang dijual sekitar 8 Afghani (mata uang Afghanistan). Nilai itu setara 1 sen dolar atau sekitar Rp 1.400.
Kampung Perajin Senjata di Perbatasan Pakistan-Afghanistan Foto: Abdul MAJEED / AFP
Jenis peluru yang dijual semurah itu, memang rakitan penduduk lokal. Penduduk setempat menyebutnya 'Serbuk NATO'. Peluru rakitan itu dikemas dalam kotak kardus berisi 500 butir. Di jual per boks seharga USD 50 atau 4.000 Afghani.
ADVERTISEMENT
Azmatullah Orakzai, seorang pemilik toko senjata dan amunisi berusia 25 tahun, bercerita kepada NBC News bahwa dirinya bisa membuat tiruan segala jenis senjata. Tentu saja harganya jadi sangat murah. Sebagai gambaran, senapan otomatis M16 tiruan buatan China, di pasaran harganya bisa mencapai 230 ribu rupee atau sekitar Rp 33 juta.
Tukang senjata membuat senapan serbu di bengkel kecil di daerah suku Darra Adamkhel. Foto: Abdul Majeed/ AFP
Senjata jenis itu di Darra Adam Khel, bisa didapat paling mahal 80 ribu rupee atau sekitar Rp 11,5 juta. Sedangkan senjata genggam buatan Austria jenis Glock, yang kualitas kw mencapai 35 ribu rupee. Tapi buatan Orakzai bisa ditebus tak sampai USD 350 atau tak sampai Rp 5 juta.
"Saya bisa meniru senjata jenis apa pun. Buatan Amerika, Rusia, China, juga pistol Zigana buatan Turki. Kami jamin produk kami, meski tiruan tapi sebagus aslinya," ujarnya.
Kampung Perajin Senjata di Perbatasan Pakistan-Afghanistan Foto: Abdul MAJEED / AFP
Selain senjata negara-negara NATO, Darra Adam Khel juga piawai membuat tiruan AK-47. Senjata legendaris buatan Rusia itu bisa ditukar dengan uang 25 ribu rupee atau Rp 3,6 juta. Bandingkan dengan harga aslinya yang bisa 8 kali lipatnya.
ADVERTISEMENT
Selain dari pasar gelap seperti dari Darra Adam Khel, senjata yang beredar di Afghanistan juga berasal dari rampasan sepanjang konflik yang melanda negara itu. Senjata, menjadi alat pertahanan hidup penting, termasuk bagi warga sipil yang sebenarnya tak ingin melibatkan diri dalam konflik.