Kisah Muhammadiyah Bangun Hotel Seharga Rp 50 M Tanpa Utang

2 Juli 2023 13:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
28
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung SM Tower and Convention. Dok: Suara Muhammadiyah
zoom-in-whitePerbesar
Gedung SM Tower and Convention. Dok: Suara Muhammadiyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammadiyah kembali mengembangkan bisnisnya, kali ini organisasi tersebut merambah sektor hotel beserta berbagai fasilitas penunjangnya. Pengembangan bisnis baru ini disebutkan tanpa mengandalkan utang apa pun.
ADVERTISEMENT
Hotel pertama Muhammadiyah bernama SM Tower and Convention resmi dibuka pada Sabtu (24/6) oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Hotel ini juga sudah terbuka untuk umum mulai 25 Juni 2023.
Haedar Nashir menuturkan, bisnis hotel ini merupakan sejarah besar bagi Muhammadiyah. Pihaknya sudah lama merencanakan adanya lini bisnis baru yang dikelola secara profesional dan modern oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
“Kalau ke Jogja nginapnya jangan di mana-mana. Di sini (SM Tower and Convention) ini, kalau penuh baru ke Gedoeng Moehammadijah," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (2/7).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat di UMY, Rabu (28/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dalam sambutannya, Haedar menyebutkan hotel yang berlokasi di Kota Yogyakarta tersebut menjadi kado milad Muhammadiyah ke-114. Dia menegaskan bahwa hotel ini dibangun tanpa utang.
ADVERTISEMENT
"Kita harus terus membangun, tapi membangun yang sistemnya baik. Jangan mengandalkan utang besar-besaran, jangan mengutamakan investasi besar-besaran, tapi kekuatan di dalam tidak kuat,” kata Haedar.
Prinsip tersebut melandasi SM Tower and Convention hadir secara mandiri tanpa mengajukan pinjaman sepeser pun ke bank. Menurut dia, hal ini dilakukan bukan sebagai bentuk anti kolaborasi atau kerja sama, melainkan sebagai pesan untuk bangsa.
“Bahwa investasi kekuatan dari luar itu ok, tapi harus di atas kepentingan bangsa dan negara dan harus terus meningkatkan, mengoptimalkan kemampuan kemandirian bangsa. Dari jadi konsep Berdikarinya Bung Karno, itu harus kita wujudkan dalam praktiknya,” tegasnya.
Setelah meresmikan pembukaan SM Tower and Convention, Haedar berharap dan mendorong supaya Muhammadiyah menjadi korporasi besar yang dapat memenuhi hajat dan maslahat hidup masyarakat.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari, menyampaikan SM Tower and Convention Center akan dibangun di berbagai daerah. Dalam waktu dekat bersama Uhamka, SM direncanakan membangun SM Tower and Convention di Cipanas di atas lahan seluas kurang lebih 3000 meter persegi.
“Bagi daerah-daerah yang memiliki lahan kosong dan nganggur, di daerah potensial. Silakan langsung lapor ke Suara Muhammadiyah,” ungkap Deni.
SM Tower sendiri disebutkan mempunyai perbedaan dari hotel lain melalui konsep Living Muslim Hotel. Konsep ini bukan berarti hanya orang Islam yang bisa menginap di SM Tower, melainkan lebih kepada core values (nilai-nilai) kehidupan muslim yang dijalankan di SM Tower.
Hotel ini memiliki ruangan ballroom bernama SMTORIUM yang menampung audiens sebanyak 300 orang yang dilengkapi dengan fasilitas videotron LED display/LCD projector, standart sound system, dan internet access. Ada pula 3 meeting room berkapasitas mulai 20 sampai 100 orang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, SM Tower memiliki ruang Kemadjoean Resto, yakni ruang khusus bagi pengunjung untuk menyantap hidangan khas dari para koki-koki professional. Di lantai 8 terdapat rooftop serta SoewaraMoe Café & Longue dengan suguhan pemandangan kota Yogyakarta. Fasilitas lain yang dimiliki SM Tower adalah SM Garden (taman terbuka) di lantai 4 serta area parkir dan basement yang dapat menampung sekitar 50 mobil.
Tempat pertemuan di hotel ini dibanderol mulai Rp 180.000/pax. Sedangkan harga kamar untuk menginap tersedia mulai dari harga Rp 500.000. Khusus warga Muhammadiyah akan ada diskon 10 persen ber-KTA. Adapun hotel ini mulai terbuka untuk umum mulai 25 Juni 2023.
Sebelumnya, Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asyari menyebut bahwa pembangunan hotel ini kembali dimulai pada 2022, setelah sempat tertunda karena pandemi COVID-19. Pembangunan infrastruktur ini makan waktu 13 bulan, dengan biaya perizinan kurang dari Rp 50 juta dan total pembangunan senilai Rp 50 miliar menggunakan dana mandiri organisasi.
ADVERTISEMENT