Kisah Owner Hijmuku: Hadirkan Helm Khusus Anak Sambil Berdayakan Masyarakat

22 November 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Riadul Muminin alias Ryan, pemilik Hijmuku, salah satu toko online Lazada. Foto: dok. Lazada
zoom-in-whitePerbesar
Riadul Muminin alias Ryan, pemilik Hijmuku, salah satu toko online Lazada. Foto: dok. Lazada
Pulau Jawa terus menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia, dan Provinsi Jawa Timur berperan besar dalam pencapaian ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2024, Jawa Timur menyumbang 25,30 persen perekonomian di Pulau Jawa, hanya kalah dari DKI Jakarta.
Dengan kontribusi sebesar itu, tak heran banyak pengusaha lokal asal Jawa Timur yang turut membangun ekonomi kawasan ini.
Salah satunya adalah Riadul Muminin alias Ryan, yang membuka toko bernama Hijmuku untuk memasarkan helm anak dengan merek Joykidz.
Dalam peringatan Hari Anak Sedunia (20/11) lalu, Lazada Indonesia membagikan kisah inspiratif pria asal Surabaya ini. Ia tidak hanya sukses memberdayakan desanya di Surabaya, tetapi juga membangun bisnis yang mempromosikan pentingnya perlindungan anak saat berkendara.

Dari Teknisi hingga Produsen Helm Anak

Awalnya, Ryan berprofesi sebagai teknisi smartphone. Namun, kecintaannya pada dunia otomotif menjadi pintu gerbang untuk memulai usaha helm, khususnya helm anak.
Perjalanan Ryan mendirikan Joykidz dimulai pada tahun 2016, ketika ia sering melihat anak-anak di desanya bepergian dengan motor bersama orang tua mereka tanpa mengenakan helm.
Kondisi ini sebetulnya mengkhawatirkan. Pasalnya, WHO menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian anak dan remaja pada rentang usia 5–19 tahun. Data tersebut sejalan dengan temuan Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI).
Proses pengepakan helm anak Joykidz oleh Ryan dan pekerjanya. Foto: dok. Lazada
Hampir di semua provinsi Indonesia terjadi peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak dan remaja pada rentang tahun 2018-2022. Sebagai seseorang yang akrab dengan risiko berkendara roda dua, Ryan ikut merasa miris melihat pemandangan tersebut.
Berbekal keprihatinan dan keinginannya melindungi anak-anak dari bahaya kecelakaan, Ryan mulai riset untuk merancang helm khusus anak yang nyaman, aman, dan sesuai standar keselamatan. Kini, Joykdz tidak hanya dikenal sebagai merek helm anak yang tepercaya, tetapi juga menjadi simbol pemberdayaan lokal dan perlindungan generasi penerus.
Meski begitu, Ryan juga bilang bahwa membangun bisnis tidaklah mudah. Ditemani motor legendaris miliknya, Ryan bepergian untuk melakukan berbagai keperluan membangun bisnis.
“Memang kala itu masih sangat sulit mendapatkan helm yang bisa melindungi anak kecil saat berkendara motor. Akhirnya saya terdorong untuk membangun usaha ini. Namun, sebagai pemula di dunia bisnis, saya dihadapkan berbagai tantangan,” ungkapnya.
Tidak pantang menyerah, Ryan terus menghadapi rintangan di depan mata. Alon-alon sing penting kelakon, kataya. Perlahan tapi pasti bisnis helm anak yang dibangun Ryan terus berkembang.
Ryan dengan tekun memasarkan produknya dan terus mencari peluang untuk mengembangkan bisnisnya. Keseriusannya dalam membangun usaha diwujudkan dengan memperluas pasar melalui bergabung di Lazada pada tahun 2019, menyadari bahwa potensi pasar digital mulai berkembang pesat saat itu.
Bergabung dengan Lazada memberikan Ryan kesempatan lebih luas untuk mempelajari berbagai fitur yang tersedia, seperti kampanye dan promosi seperti Flash Sale, yang berhasil membuka pasar baru bagi Hijmuku.
Selain itu, Lazada University juga membantu Ryan dan timnya untuk terus belajar mengoptimalkan performa toko. Fitur Cash-on-Delivery (COD) sangat membantu toko Hijmuku, terutama mengingat sebagian besar target pasar mereka, yaitu ibu-ibu, belum memiliki rekening bank.
Upaya keras Ryan membuahkan hasil dengan omzet Hijmuku yang terus meningkat. Kini, Ryan telah meluncurkan brand helm sendiri, Joykidz, yang diperkenalkan pada tahun 2022.
Seiring dengan berkembangnya bisnis, tantangan baru pun muncul, seperti produksi yang mulai kesulitan memenuhi permintaan pelanggan.
Dengan prinsip hidupnya, “nek nduwi rejeki yo dibagi-bagi” (kalau ada rejeki, ya dibagi), Ryan merasa terdorong untuk membagikan berkah usahanya yang terus berkembang di platform Lazada kepada masyarakat sekitar.

Berdayakan Masyarakat Desa, Kunci Pertumbuhan Bisnis Hijmuku

Ryan memutuskan untuk melibatkan masyarakat di sekitar rumah produksinya di salah satu desa di Surabaya untuk membantu produksi helm Joykidz di Hijmuku. Dengan melibatkan lebih dari 200 keluarga sebagai mitra, Hijmuku kini mampu memproduksi hingga 4 ribu helm anak setiap harinya.
The real power of emak-emak bisa membantu produksi helm Hijmuku dengan efisien. Jadi saya tidak lagi kesusahan memenuhi pesanan,” ujar Ryan.
Tidak berhenti di situ, Ryan juga memiliki mimpi besar untuk membawa Hijmuku ke level yang lebih tinggi.
“Bagi saya, berbisnis memang tidak selalu soal memperkaya diri sendiri, tapi juga bagaimana kita bisa menyediakan produk yang berguna sekaligus memberdayakan komunitas di sekitar kita,” tambahnya.
Kini, Hijmuku didukung oleh lebih dari 250 karyawan dan mitra. Untuk memastikan pertumbuhan bersama, Hijmuku rutin mengadakan pelatihan dengan topik mulai dari manajemen waktu, efisiensi produksi, hingga dasar-dasar pemasaran digital.
Dengan keberhasilan ini, Hijmuku juga memperluas kesadaran akan pentingnya melindungi kepala anak saat berkendara. Berawal dari desa di Surabaya, produk helm Hijmuku kini menjangkau seluruh Indonesia.
“Berkat tangan kreatif warga pula, saya bisa terus berinovasi menghadirkan helm unik yang aman dan nyaman untuk seluruh keluarga. Mimpi saya adalah membawa brand Joykidz untuk meng-helm-kan anak-anak, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara,” kata Ryan.

Dukungan Lazada untuk Pengusaha Lokal

Sejak hadir di Indonesia pada 2012, Lazada telah berfokus memberdayakan pengusaha lokal, termasuk Ryan dengan Hijmuku-nya.
Chief Business Officer Lazada Indonesia, Stefan Winata, menyatakan, kisah sukses banyak penjual lokal di Indonesia menjadi inspirasi untuk terus menguatkan komitmen Lazada dalam mendorong pemberdayaan bisnis lokal.
“Khususnya pengusaha seperti Ryan, yang memiliki semangat pemberdayaan komunitas yang sejalan dengan kami di Lazada. Selain itu, dalam perayaan Hari Anak Sedunia, kami ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi anak saat berkendara, seperti yang Hijmuku lakukan melalui produknya. Ke depannya, Lazada akan terus mengembangkan berbagai program, fitur, dan inisiatif berbasis teknologi yang memudahkan pengusaha lokal membuka pasar baru dan mendorong penjualan,” jelas Stefan.
Kerja keras Ryan dan tim Hijmuku kini tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat di desa binaannya, tetapi juga melindungi anak-anak Indonesia melalui helm berkualitas. Lazada turut mendukung pertumbuhan pengusaha lokal seperti Ryan melalui strategi hiperlokal, yang akan pertama kali diimplementasikan di Surabaya.
Kamu ingin sukses seperti Ryan dan Hijmuku? Jangan lupa untuk kunjungi Seller Center Lazada untuk bergabung menjadi penjual dan Naik KeLaz bersama Lazada!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio